ROMA, KOMPAS.com - Mantan wasit Italia yang kini menjadi pejabat Komisi Wasit UEFA, Pierluigi Collina, memprihatinkan bahwa rasialisme masih saja hidup di sepak bola. Menurutnya, itu seperti kanker dan wasit harus lebih tegas terhadap rasialisme, kalau perlu menghentikan pertandingan.
"Rasialisme, seperti juga judi, adalah kanker yang harus diperangi. Jika tidak, maka sepak bola akan mati," kata Collina kepada La Gazetta dello Sport.
Sebab itu, katanya, wasit juga harus mengambil peran dalam memerangi rasialisme. Maka, wasit mulai harus lebih tegas terhadap masalah tersebut.
"Seperti kata Michel Platini (Presiden UEFA), sejak 2009 UEFA sudah memiliki protokol yang jelas yang harus dihormati wasit. Jika ada hinaan atau nyanyian (rasial) yang keterlaluan, fase pertama yang harus dilakukan adalah memperingatkan suporter," jelas Collina.
Ia kemudian melanjutkan, "Jika situasi tak membaik, dia (wasit) bisa benar-benar menghentikan pertandingan selama lima sampai 10 menit dan semua tim diminta kembali masuk ke ruang ganti. Kemudian pesan lainnya disampaikan kepada suporter. Tahap terakhir, dilakukan interupsi yang tegas terhadap pertandingan dengan didampingi delegasi UEFA dan tokoh lokal yang bertanggung jawab atas keamanan."
"Ini memang keputusan sulit. Tapi, wasit harus siap membuat keputusan seperti ini. Itu sudah menjadi bagian dari tugas mereka," tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.