Perseteruan Madrid dan "Marca" Kian Tajam

MADRID, KOMPAS.com — Perseteruan Real Madrid dengan surat kabar kondang ibu kota Spanyol, Marca, makin tajam. Koran itu merilis sejumlah pesan singkat dari pemain senior Madrid, yang menginginkan Jose Mourinho hengkang musim depan.

"Kami bukannya ingin membuat keadaan Real Madrid tak stabil. Kami sangat dekat dengan Real Madrid. Apa yang kami beritakan adalah apa yang terjadi karena komitmen kami kepada para pembaca," sebut Direktur Marca Oscar Campillo, di situs resmi korannya, Jumat (25/1/2013).

Dalam edisi Kamis (24/1/2013), Marca memberitakan kapten Iker Casillas dan bek Sergio Ramos menemui Presiden Madrid Florentino Perez, Selasa (22/1/2013). Keduanya mengancam akan pergi, kalau Mourinho masih menjabat entrenador Los Blancos, musim depan nanti.

Perez kemudian mengadakan konferensi pers di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis siang waktu setempat, untuk membantah isi berita tersebut. Perez menyebut berita itu sebagai sebuah kebohongan yang dipublikasikan untuk mendestabilisasi Madrid.

Dalam jumpa media itu, Perez berulang kali menyebut hanya empat orang yang hadir yang tahu apa yang dibahas dalam pertemuan Selasa itu, tetapi tak disebutkan siapa saja keempat orang tersebut.

"Tak benar kalau ada pemain (Madrid) telah mengultimatum atau membuat permintaan. Yang kami beritakan, para pemain lebih solid dari sebelumnya dan berambisi meraih 'La Decima' (trofi ke-10 Liga Champions) dan (trofi) Copa (Del Rey). Namun, tindakan pelatih membuat masalah di antara para pemain. Jika itu berlanjut, maka beberapa pemain ingin hengkang dari Real Madrid," ucap Campillo.

Perez dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk melakukan tuntutan hukum terhadap Marca.

Dalam editorialnya Jumat kemarin, Marca tak bersedia merilis nama sumbernya dengan alasan untuk menjaga kredibilitas.

"Saya akan beri tahu Anda lebih dalam lagi. Segala yang jadi bahan pergunjingan pemain, kondisi kamar ganti, bos, bonus, dan lebih banyak lagi," janji Campillo.