JAKARTA, KOMPAS.com - CEO PT Liga Prima Indonesia (LPIS), Widjajanto, menegaskan, klub peserta kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) harus menyelesaikan tunggakan gaji pemain sebelum bergulirnya kompetisi pada 11 Februari mendatang.
Jika masalah itu tak terselesaikan, Widjajanto menyatakan, klub-klub tersebut dilarang mengikuti kompetisi.
Kepada Kompas.com, Kamis (24/1/2013), Widja mengatakan, hal ini merupakan amanat Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin.
"Kami juga menyampaikan hal ini saat bertemu dengan perwakilan APPI (Asosiasi Pemain Profesional Sepak Bola Indonesia) Bambang Pamungkas dan Valentino Simanjuntak kemarin. Kami minta klub melunasi tunggakan gaji pemain sebelum kompetisi," jelas Widja.
Setelah bertemu LPIS, APPI memang kemudian bertemu Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, mengaku telah bertemu dengan LPIS dan meminta LPI tidak bergulir jika terdapat klub yang masih menunggak gaji pemain.
Karena sampai saat ini, APPI masih menemukan sejumlah klub LPI yakni Bontang FC, Persebaya Surabaya, Persema Malang, dan Perseman Manokwari, yang belum menyelesaikan kewajibannya kepada pemain.
APPI menemukan bahwa sejumlah klub Liga Super Indonesia (LSI) juga belum menuntaskan tunggakan gaji pemain meski liga telah bergulir.
Mereka adalah Sriwijaya FC (tunggakan gaji dua bulan pada musim lalu), PSPS Pekanbaru (sembilan bulan), Persija Jakarta (lima bulan), Arema Indonesia (empat bulan), dan Persidafon Dafonsoro (sembilan bulan).
APPI kemudian meminta sikap tegas dari BOPI mengingat organisasi ini yang memberikan rekomendasi izin penyelenggaraan ISL. Saat itu, BOPI akan memberikan izin ISL dengan dua syarat yakni penuntasan permasalahan tunggakan gaji pemain dan klub harus mengizinkan pemain membela timnas.
BOPI dan APPI akhirnya sepakat bahwa klub ISL maupun IPL dicoret dari kompetisi jika tak melunasi tunggakan gaji pemain sampai akhir Maret mendatang.
Meski begitu, Pejabat Sementara Ketua Harian BOPI, Haryo Yuniarto menuturkan akan terlebih dulu membicarakan keputusan ini kepada kedua operator liga.
Terkait keputusan tersebut, Widja berjanji persoalan tunggakan gaji pemain sudah terselesaikan sebelum kompetisi bergulir.
"Dari awal, kami memang menekan klub tidak boleh mengikuti kompetisi jika belum menulasi tunggakan gaji pemainnya. Jadi gak usah sampai akhir Maret. Secara internal kami ingin menegakkan itu," tegas Widja.
"Kedua, kami juga akan memberikan bantuan yang akan dipotong dari subsidi tahun ini. Dengan demikian, hal ini mendorong klub menyelesaikan permasalahan tunggakan gaji pemain," sambungnya.