LONDON, KOMPAS.com - Seorang penggemar Everton terbukti bersalah melakukan pelanggaran rasialisme di depan publik saat tim kesayangannya berlaga Premier League melawan Queens Park Ranges di Stadion Loftus Road pada 21 Oktober 2012.
William Blything (42) datang ke pertandingan itu dengan istri, anak-anak, dan cucunya. Ia dilaporkan oleh pemandu lapangan Loftus Road dan dua Evertonian lainnya yang membawa sejumlah bukti di pengadilan.
Blything menyangkal tuduhan rasialisme itu, namun ia terbukti bersalah dalam Pengadilan Tinggi London Barat dan akan dihukum bulan depan, meski tak akan dikirimkan ke hotel prodeo.
"Ini harus diterapkan dalam pertandingan sepak bola dan kita punya masalah besar selama perilaku rasial masih terjadi," tutur Hakim Wilayah, Jeremy Coleman, setelah membacakan keputusannya, Senin (21/1/2013).
Berbicara di luar gedung pengadilan setelah keputusan hakim, Blything tetap mengaku tak bersalah dan mengklaim keputusan itu merupakan kesalahan dalam mengungkapkan keadilan.
"Aku tak pernah menggunakan bahasa seperti itu seumur hidupku. Tak pernah dan tak akan pernah," tandas Blything.
"Menurutku, ada yang salah dalam sistem keadilan," sambungnya.
Blything didakwa setelah melecehkan Victor Anichebe (Everton) dan Park Ji-sung (QPR) dengan kata-kata bernada rasial dalam laga tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.