Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bepe: Keadaan Ini Sudah Tidak Bisa Ditoleransi Lagi

Kompas.com - 20/01/2013, 14:37 WIB

Tapi, di sini itu tidak berlaku. Itu yang coba kita sosialisasikan kepada pemain, bagaimana ada peraturan-peraturan yang memang bisa kita gunakan untuk menekan klub. Tetapi sekali lagi, butuh waktu untuk itu. Tetapi, menurut saya, kalau tidak memulai dari sekarang, sampai kapan pun sepak bola kita akan seperti ini.

Mengenai kontrak pemain sepak bola, sebenarnya bagaimana realitas kontrak pemain dengan klub?

Sebenarnya sepak bola di Indonesia sudah bisa menjadi sebuah komoditas. Artinya, banyak sekali sponsor. Janganlah kita bicara klub, personal pun sudah banyak pemain yang di-endorse sebuah produk untuk menjadi spokeperson mereka. Artinya bahwa pemain sepak bola sudah bisa dijual. Kalau kita bicara pemain sudah bisa dijual, tentu klub seharusnya sudah bisa dijual.

Tetapi, ada hal-hal yang membuat ini tersendat, mungkin birokrasi, mungkin apa yang saya sendiri pernah tidak tahu. Tidak semua pemain mengerti masalah organisasi, dan sebaliknya, tidak semua pengurus mengerti masalah main bola. Jadi, ada yang harus dipisahkan.

Tetapi, sekali lagi saya berbicara tentang Persija, ketika Sriwijaya atau Persiba bermain dengan (kostum berlogo) Bank Sumsel atau Bank Kaltim, kenapa Bank DKI tidak ada di dada Persija. Itu tentu menjadi hal yang bisa dipertanyakan. Hal-hal seperti itu saya tidak tahu, mengapa tidak berjalan. Jadi, harus perlu pembenahan.

Apakah angka kontrak pemain yang selama ini beredar, termasuk kontrak Anda yang nilainya sangat fantastis, riil dan sesuai realitas sebenarnya?

Saya tidak pernah yakin angka yang beredar di media itu riil. Karena setiap pemain, kalau kita bicara masalah angka kontrak di Indonesia, ini masih sangat-sangat sensitif. Terkadang klub mengeluarkan angka yang bisa dipahami publik walaupun angka nominal pastinya, saya tidak begitu yakin apakah itu sesuai. Seperti saya misalnya, beberapa tahun terakhir angka yang keluar di publik dengan yang saya terima tidak sama. Saya tidak ingin mengatakan lebih besar atau lebih kecil. Tetapi artinya tidak sesuai.

Itu tidak bisa disalahkan juga karena terkadang Anda harus paham bahwa masyarakat kita belum terbiasa untuk menerima hal yang terbuka. Kita berbeda ketika kita berbicara di Eropa, seorang pemain terlihat dengan harga berapa dan orang terbiasa (dengan itu). Di Indonesia itu belum (biasa) dan masih tabulah.

Saya tidak tahu tentang kontrak teman-teman saya, itu sesuai atau tidak. Tetapi, kalau saya pribadi mengatakan, beberapa tahun terakhir (nilai kontrak yang beredar) tidak sesuai dengan saya terima. Sekali lagi, saya tidak ingin mengatakan lebih besar atau lebih kecil. Pada kenyataannya, tidak sama.

Anda tidak merasa terganggu, nilai kontrak Anda sebenarnya tidak sesuai dengan angka yang beredar di kalangan publik?

Saya base on apa yang saya tandatangani. Artinya, ketika ada yang berkompeten menanyakan hal, saya akan jawab apa adanya. Tetapi, ketika itu beredar di publik, apa yang harus saya lakukan? Tentu, saya tidak ingin menjelaskan ke semua orang bahwa itu salah. Bahwa itu kembali ke pemahaman masing-masing. Saya yakin, di Indonesia itu hal yang masih tabu dan orang tidak akan membicarakannya.

Melihat krisis keuangan di klub, menurut Anda, apakah pemain-pemain tidak over-valued dari segi kontrak dan gaji?

Ini hal yang sangat sensitif sebenarnya. Value ini depends on bagaimana klub melihat itu. Ketika sebuah klub melihat harga segitu tidak pantas untuk si A misalnya, sementara klub lain melihat itu pantas untuk si A, maka (harga) itu menjadi hal yang wajar bagi tim lain, tetapi tidak pantas bagi tim (lainnya). Sekali lagi, itu tergantung pada klub yang memandang tersebut.

Saya sendiri tidak ingin mengatakan bahwa salary cap merupakan hal yang harus dicoba di Indonesia. Karena, itu pasti akan banyak pihak yang menentang. Akan tetapi, sekali lagi, kalau kita bicara demi kebaikan bersama, bisa jadi itu (salary cap) mungkin sesuatu yang harus dilakukan.

Tetapi, sekali lagi, kalau (salary cap) itu toh dilakukan, siapa  yang menjamin bahwa gaji tidak juga terlambat? Kan seperti itu pertanyaannya. Apakah dengan pemberlakuan salary cap, gaji akan tepat waktu kalau tidak ada standar hukum yang memproteksi itu?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

    Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

    Liga Indonesia
    Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

    Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

    Timnas Indonesia
    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

    Liga Indonesia
    Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

    Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

    Liga Spanyol
    Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

    Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

    Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

    Badminton
    Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

    Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

    Badminton
    Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

    Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

    Badminton
    Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

    Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

    Liga Indonesia
    Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

    Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

    Badminton
    Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

    Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

    Badminton
    Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol Vs PSM

    Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol Vs PSM

    Liga Indonesia
    Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final Setelah 16 Tahun

    Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final Setelah 16 Tahun

    Badminton
    Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

    Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

    Timnas Indonesia
    Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

    Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com