Betapa tidak nyaman menyandang kekalahan sambil menunggu pembalasan untuk merebut kemenangan. Namun, itulah yang terjadi ketika Real Madrid ditaklukkan Celta Vigo 1-2 pada putaran pertama 16 besar Piala Raja, Rabu (12/12). Presiden Florentina Perez resah. Pelatih Jose Mourinho gelisah.
Real Madrid masih berkesempatan melaju ke perempat final jika memenangi putaran kedua sekaligus agregat nilai. Namun, itu masih bulan depan, dan pula masih berupa kemungkinan. Masih banyak waktu untuk perbaikan, tetapi rasa tak nyaman itu tak bisa dibohongi.
Perez dan Mourinho pun menggelar pertemuan klub pada Sabtu (15/12). Bincang-bincang ini mengisyaratkan sebuah jawaban atas sejumlah spekulasi yang muncul tak terbendung pasca-kekalahan dari Celta.
Kekalahan di putaran pertama Piala Raja itu memang memicu beberapa pertanyaan, terutama ketika tim ini dilatih Mourinho, salah satu pelatih terbaik di jagat sepak bola. Kendati Mourinho menegaskan Madrid masih favorit juara pada putaran kedua di Santiago Bernabéu, media dan suporter masih ingin lebih diyakinkan.
Perez ternyata masih perlu Mourinho. ”Kita punya pelatih terbaik di dunia dengan rekam jejak yang impresif. Ia selalu menuntut yang terbaik dari timnya,” kata Perez yang mengimpornya ke Spanyol pada 2010.
Perez menyinggung kritik- kritik yang ditujukan kepada Mourinho, yang ia rasa tak adil dan merugikan. Beberapa kritik bahkan memengaruhi martabat Mourinho secara pribadi. ”Saya mengakui keberadaan Mourinho, saya memercayai kerja kerasnya, dan saya juga memberikan kasih sayang,” ujarnya.
Sejumlah kritik terhadap Mourinho antara lain terkait ”kegagalannya” membawa Real Madrid membendung superioritas Barcelona di Liga Spanyol. Suporter, pengamat, dan media mempertanyakan komitmennya.
Hingga kemarin malam, Madrid masih berselisih 11 poin dari Barca yang berada di puncak klasemen. Barca mereguk 43 poin, Atletico Madrid menyusul di posisi kedua dengan 37 poin, dan Madrid di tempat ketiga dengan 32 poin. Selisih poin akan mengecil jika Madrid memenangi duel melawan Espanyol di Santiago Bernabéu, Minggu siang waktu setempat.
Kendati memenangi tiga laga di Liga Spanyol selama Desember ini, Madrid masih terus menuai kritik atas kekalahan dari Real Betis, 24 November. Ketika Madrid kalah lagi di Piala Raja, kritik menyeruak kembali.
Apa boleh buat, enam kekalahan di semua kompetisi itu menyakitkan. Enam kekalahan ini lebih buruk dari semusim penuh tahun lalu. Itulah mengapa komitmen Mourinho dipertanyakan. Legenda Real Madrid, Alfredo Di Stefano, bahkan pernah menyentil, Madrid kini tidak lagi punya kepribadian.
Apa yang terjadi di Real Madrid ini, mengutip beberapa media lokal, terkait ketegangan yang terjadi antara Mourinho, beberapa pemain, dan pengurus klub. Meski kontrak untuk mantan Pelatih Chelsea dan Inter Milan ini hingga 2016, spekulasi yang muncul beberapa bulan terakhir menyebutkan, kontrak berakhir musim ini.
Dengan demikian, pernyataan Perez tersebut menghapus spekulasi soal pemutusan kontrak itu. Mourinho masih dipercaya. Apa kata Mourinho? ”Saya kira pelatih tidak perlu mengomentari pernyataan presiden. Pelatih menyimpulkan sendiri, tetapi ia tidak harus membuat komentar publik. Kami sudah berbincang, dan begitulah. Saya menghargainya,” katanya.