Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantang Kutukan 14 Tahun

Kompas.com - 28/11/2012, 11:18 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com Tim nasional Indonesia akan menghadapi tantangan berat saat melakoni matchday kedua Grup B Piala AFF 2012 melawan Singapura di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (28/11/2012). Di laga itu skuad "Garuda" akan menantang rekor buruk tidak pernah menang atas tim "The Lions" sejak kali pertama bertemu 14 tahun silam di Piala Tiger (sekarang Piala AFF).

Dari lima kali pertemuan di Piala AFF, Indonesia belum pernah sekali pun memetik kemenangan atas Singapura. Di pertemuan pertama, Indonesia takluk 1-2 di babak semifinal. Enam tahun kemudian, skuad "Merah Putih" kembali harus menanggung malu karena kalah 1-3 di Stadion Gelora Bung Karno dan 1-2 saat tandang.

Hasil terbaik yang didapat Indonesia hanya skor imbang 2-2 yang diperoleh pada 17 Januari 2007 di babak penyisihan Grup B. Satu tahun berselang, kutukan tak pernah menang itu pun terus berlanjut karena publik pencinta bola Tanah Air harus kembali menyaksikan tim kesayangannya takluk dua gol tanpa balas di Jakarta.

"Saya tahu Indonesia tidak pernah menang atas Singapura di ajang AFF. Tapi, kami tidak ingin memikirkan hal itu. Bagi kami, setiap laga sangatlah berbeda dan semua pertandingan sangat penting. Jika kita sudah berusaha tapi belum diberikan kemenangan, itu adalah urusan Tuhan," ujar pelatih timnas Indonesia, Nil Maizar, kepada wartawan Kompas.com, Ary Wiboyo, di Kuala Lumpur.

Tengah
Nil menuturkan, kunci dari permainan yang akan disiarkan secara langsung oleh RCTI, Rabu mulai pukul 17.00 WIB ini, berada di lapangan tengah. Menurut mantan pelatih Semen Padang ini, timnya akan berusaha untuk meredam agresivitas para gelandang Singapura yang terkenal lincah dan mempunyai daya jelajah tinggi.

"Saya melihat secara keseluruhan Singapura merupakan tim yang mempunyai koordinasi baik, terutama di lini tengah. Di posisi itu, ada sejumlah pemain bagus seperti Fahrudin dan Shahril Ishak," ungkap Nil.

Namun, meredam lini tengah Singapura tampaknya bukan persoalan mudah. Terlebih lagi, lini tengah tim asuhan Radojko Avramovic akan menyuplai bola ke beberapa strikernya yang terkenal berbahaya, yaitu Khairul Amri atau bomber veteran asal Bosnia-Herzegovina, Aleksandar Duric.

Sementara itu, di Indonesia sendiri lini tengah masih menjadi kendala utama. Saat ditahan imbang Laos 2-2, terlihat Tonnie Cusell dan kawan-kawan di lapangan tengah belum tampil maksimal karena masih bermasalah dengan persoalan utama, yaitu minimnya kreativitas serangan.

"Kalau kita hanya andalkan motivasi, lawan pun termotivasi. Kalau kita hanya andalkan doa, lawan pun berdoa. Makanya kita harus memiliki hal yang lebih, yaitu tadi, sebuah kreativitas," tambah asisten pelatih timnas, Fabio Oliveira.

Menurut Fabio, jika mampu menetralisasi barisan gelandang Singapura, Indonesia akan dapat mengandalkan kecepatan pemain-pemain tengahnya untuk membongkar pertahanan lawan dengan serangan balik. Namun, pelatih asal Brasil itu menilai, hal tersebut juga masih mengalami kendala-kendala dasar hingga saat ini.

"Di sana ada Andik Vermansyah, Okto, Irfan Bachdim. Kita akan gunakan kecepatan mereka untuk bisa mencetak gol. Tapi, kalau serangan balik tanpa akurasi dalam passing, umpan silang, dan penyelesaian akhir yang baik, itu omong kosong. Jadi, kita akan minimalisasi masalah-masalah seperti ini di pertandingan nanti," kata Fabio.

Menang
Pelatih Singapura, Rodojko Avramovic, mengatakan bahwa di pertandingan kali ini, anak asuhnya tidak akan menganggap remeh Indonesia. Menurut pelatih asal Serbia tersebut, timnya akan tetap serius dan fokus untuk mengincar poin penuh agar dapat mengamankan satu tiket ke babak semifinal.

Meski kini di atas angin seusai mengalahkan tuan rumah Malaysia tiga gol tanpa balas di laga perdana, Avramovic tetap akan mewaspadai pemain Indonesia. Ia menilai, skuad Indonesia cukup baik karena berisi kombinasi antara penggawa berpengalaman di Piala AFF dan pemain-pemain muda.

"Ada juga pemain naturalisasi yang memberikan kekuatan ekstra. Saya rasa semua pemain Indonesia bisa sangat berbahaya. Kemarin saja bek mereka (Raphael Maitimo) bisa mencetak gol (saat melawan Laos)," kata Avramovic.

Pendapat sama pun dikemukakan bek Singapura, Baihakki Khaizan. "Kami harus tetap fokus dan tidak boleh merasa besar kepala dulu mengartikan kemenangan pertama dan rekor kami (bertemu Indonesia). Kami melihat semua tim di sini sama. Karena itu, harus tetap diwaspadai," kata Baihakki.

Perkiraan Susunan Pemain:
Indonesia (4-4-2): Wahyu Tri Nugroho; Raphael Maitimo, Handi Ramdhan, Wahyu Wijiastanto, Novan Setya; Taufik, Vendry Mofu, Andik Vermansyah, Oktovianus, Maniani; Irfan Bachdim, Bambang Pamungkas.
Pelatih: Nil Maizar.

Singapura (4-4-2): Izwan Mahbut; Irwan Shah, Shaiful Esah, Baihakki Khaizan, Shi Jiayi, Shahdan Sulaiman; Hariss Harun, Fahruddin Mustafic, Daniel Mark Bennett, Shahril Ishak, Khairul Amri.
Pelatih: Rodojko Avramovic.

Lima Duel Terakhir
3/9/1998  Indonesia 1-2 Singapura
8/1/2005  Indonesia 1-3 Singapura
16/1/2005 Singapura 2-1 Indonesia
17/1/2007 Singapura 2-2 Indonesia
9/12/2008 Indonesia 0-2 Singapura

Prediksi
Kompas Bola: 50-50

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

    Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

    Badminton
    Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

    Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

    Timnas Indonesia
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

    Badminton
    Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

    Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

    Badminton
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

    Badminton
    Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

    Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

    Timnas Indonesia
    Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

    Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

    Badminton
    Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

    Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

    Timnas Indonesia
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

    Badminton
    Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

    Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

    Liga Indonesia
    Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

    Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

    Liga Spanyol
    Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

    Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

    Badminton
    Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

    Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

    Liga Indonesia
    Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

    Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

    Badminton
    Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

    Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com