Uji coba melawan Timor Leste ini sebenarnya kurang ideal karena Nil menginginkan lawan yang peringkatnya di atas Indonesia. Namun, manajemen tim nasional terlalu lambat menindaklanjuti kebutuhan itu. Lawan ideal meleset, demikian juga pelaksanaan uji coba yang direncanakan pada 7-10 Oktober.
Nil berhitung dengan kemungkinan pemain cedera saat menentukan waktu uji coba karena ada sisa dua minggu untuk pemulihan jika cedera. Uji coba pada 14 November melawan Timor Leste dan laga kedua yang masih dalam proses negosiasi, yaitu melawan Kamerun pada 18 November, hanya menyisakan enam hari sebelum laga pertama Piala AFF melawan Laos.
Jika ada pemain yang cedera dalam dua laga itu, komposisi pemain ideal yang dicari bisa berantakan. Situasi ini tetap disikapi positif oleh mantan pelatih klub Semen Padang itu.
”Sebenarnya kita cari lawan yang di atas dia (Timor Leste), tetapi PSSI sementara dapatnya itu. Enggak apa-apa, yang penting kita aplikasikan dan jangan sampai menganggap rendah mereka karena peringkatnya di bawah kita,” ujar Nil seusai sesi latihan, Rabu (7/11).
Berdasarkan peringkat FIFA per 7 November 2012, Indonesia berada di peringkat ke-165 dan Timor Leste di peringkat ke-187. Sementara lawan Indonesia di Piala AFF, yaitu Malaysia dan Singapura, sama-sama berada di peringkat ke-163 serta Laos di peringkat ke-179.
Laga melawan Timor Leste akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 14 November pukul 15.30 WIB. Nil akan menurunkan setiap pemain untuk mencari komposisi pemain paling ideal untuk melawan Laos, Singapura. dan Malaysia. Strategi permainan agresif, serta kecepatan transisi yang digenjot dalam sesi latihan pekan ini, juga akan diuji efektivitasnya.
Komposisi pemain yang dicari bukan hanya untuk menentukan 11 pemain inti. Pemantauan pemain untuk rotasi juga penting. Dalam turnamen yang ketat, tiga pertandingan dalam sepekan, rotasi pemain bisa menjadi salah satu strategi menghemat tenaga untuk meraih hasil maksimal.
Dalam sesi latihan pekan ini, koordinasi antarpemain belum solid. Umpan-umpan krusial di area kotak penalti sering gagal menemui target kawan yang dalam posisi lebih baik untuk mencetak gol.
”Koordinasi antarpemain menurut saya memang belum bagus dan masih perlu ditingkatkan. Namun, masih ada waktu untuk memperbaiki itu,” ujar gelandang Vendry Mofu.