Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Harapan Messi terhadap Anaknya

Kompas.com - 01/11/2012, 06:52 WIB

BARCELONA, KOMPAS.com — Setelah menerima penghargaan Sepatu Emas di Barcelona, Senin (29/10/2012), penyerang Barcelona, Lionel Messi, melakukan sesi wawancara dengan Marca. Ia memulai wawancara itu dengan mengatakan, "Aku punya kenangan dari ketika aku masih sangat kecil, berusia tiga atau empat tahun, bermain di sebuah tim di tempat tinggalku."

Berikut kutipannya:

Tanya: Apakah di sana, di lingkungan tempat tinggalmu, kamu belajar menghindar dari pelanggaran lawan?

Jawab: Aku memiliki gaya dan cara bermain yang sama sejak kecil. Sejujurnya, aku tak (pernah) berpikir soal pelanggaran yang kualami.

T: Memulai karier di Barcelona membawa kenangan bagus atau buruk?

J: Keduanya. Yang menyenangkan adalah soal bagaimana hidup di Barcelona yang segalanya serba baru untukku. Di sisi lain, aku jauh dari keluarga dan rekan-rekanku, selain juga tak bisa bermain pada masa awal karena aku cedera dan masalah soal dokumen. Keadaannya sulit pada masa awal aku di sini.

T: Siapa pemain yang menjadi panutanmu?

J: Aku selalu mengagumi Pablo Aimar. Ia datang dari River Plate, dan aku menyukai cara bermainnya. Aku selalu mengamatinya.

T: Apakah kamu dilanggar karena kecil?

J: Aku tak pernah punya masalah dengan tinggi badanku. Aku selalu menjadi anak terkecil di sekolah dan sepak bola.

T: Kamu tak mendapatkan status starter hingga berlatih di akademi di bawah asuhan Tito Vilanova. Apakah kamu pernah berpikir menyerah?

J: Tidak. Tidak pernah. Aku selalu berpikir untuk terus maju dengan latihan dan bekerja, untuk mencapai mimpiku. Aku beruntung karena, ketika Tito datang, aku mulai mendapat kesempatan bermain.

T: Dalam hal apa Tito berubah?

J: Ia orang yang sama seperti ketika melatih kami di tim yunior. Aku masih muda ketika itu dan tak ingat banyak hal, tetapi ia masih sama seperti dulu. Cara dia memperlakukan kami dulu dengan sekarang pun sama.

T: Apakah kamu bermain sebagai "nomor 9 palsu" sejak diasuh Tito?

J: Itu adalah sistem yang berbeda. Kami bermain dengan seorang penyerang dan aku dimainkan di belakangnya, dengan dua pemain di sayap. Aku sudah menjadi seorang gelandang serang saat itu. Anda tak bisa mengatakan bahwa "nomor 9 palsu" diciptakan di sini. Itu adalah cara lain dalam bermain.

T: Kamu memimpin dalam hal assist sekarang. Apakah sebelumnya kamu seorang pemain yang egois?

J: Aku tak pernah menilai diriku pemain yang egois, sekalipun ada orang yang berpikir begitu.

T: Apakah kamu mengambil peran sebagai pemimpin setelah Josep "Pep" Guardiola pergi?

J: Aku merasa melakukan hal yang sama seperti tahun-tahun lalu. Setiap orang tahu peran mereka, dan dengan orang-orang yang ada di sini sekarang, skuad tak membutuhkan seorang pemimpin.

T: Kamu memberikan kesan bahwa kamu bermain untuk mencapai kejayaan, untuk sesuatu yang lebih besar, bersaing dengan Pele dan Maradona setiap saat.

J: Aku berusaha menjadi lebih baik setiap hari. Jika, dengan itu, maka orang membandingkan aku dengan dua pemain yang dulu sangat hebat dan masih dinilai sangat hebat saat ini. Itu adalah sesuatu yang luar biasa dan sangat menyenangkan.

T: Bagaimana jika putramu, Thiago, menjadi pendukung Rosario Central atau River?

J: Menurutku, itu tak akan terjadi.

T: Apakah kamu akan menyarankannya untuk menjadi pesepak bola?

J: Ia harus menjadi apa yang ia inginkan. Ketika ia tumbuh, ia akan melakukan apa yang ia inginkan dan apa pun yang ia pilih. Itu tak akan menjadi masalah untukku, untuk ibunya, dan untuk semua orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

    Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

    Badminton
    Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

    Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

    Liga Indonesia
    Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

    Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

    Liga Italia
    Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

    Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

    Liga Italia
    Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

    Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

    Liga Italia
    Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

    Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

    Liga Inggris
    Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

    Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

    Sports
    Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

    Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

    Badminton
    Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

    Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

    Liga Inggris
    Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

    Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

    Badminton
    Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

    Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

    Badminton
    Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

    Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

    Timnas Indonesia
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

    Badminton
    Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

    Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

    Badminton
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com