JAKARTA, KOMPAS -
Pelatih asal Spanyol, David Perez, mendapat hasil yang sama dengan Samsul, terbaik untuk teori. Dia juga menjadi peserta terbaik secara keseluruhan (best student) dalam kursus yang digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, itu.
Hasil ini menggembirakan sekaligus membuktikan pelatih Indonesia memiliki potensi setara dengan pelatih dari negara yang bola volinya maju. ”Ternyata ada pelatih kita yang menjadi pelatih terbaik. Bahkan, instruktur dari Jepang dan Thailand itu cukup kaget,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Heyzer Harsono, Senin.
Akan tetapi, pelatih terbaik dalam kursus ini ternyata tidak langsung dipilih menjadi pelatih tim nasional voli di SEA Games Myanmar 2013. Beberapa pelatih lulusan kursus ini masih akan diseleksi lagi dengan mencermati kriteria lain, seperti keberhasilan membawa klub memenangi satu kompetisi besar.
”Samsul Jais menjadi peserta terbaik teori dan praktik. Padahal, kursus dan ujian digelar dalam bahasa Inggris. Dia bagus. Namun, kriterianya tidak hanya itu. Pengalaman juga penting, dan itulah ujian sebenarnya di lapangan,” kata Heyzer.
Dia melanjutkan, Samsul kemungkinan besar akan dipilih menjadi asisten. Ansori yang lebih berpengalaman menjadi pelatih kepala.
”Ansori berhasil membawa tim Popsivo menjuarai Livoli dan Proliga. Itu nilai plusnya. Namun, nanti masih dilihat lagi bagaimana pelatih yang lainnya. Yang kami perlukan adalah pelatih putra dan putri serta asisten putra dan putri,” ujarnya.
Peserta kursus ini berjumlah 16 orang, 11 di antaranya dari Indonesia. Lima pelatih asing berasal dari Denmark, Spanyol, Italia, India, dan Qatar. Peserta dari Iran, Mesir, dan Afganistan mengundurkan diri karena berbagai alasan. FIVB menunjuk direktur kursus dari Jepang, Tatsuya Adachi, dan instruktur dari Thailand, Jaksuwan Tocharoen.
Indonesia baru pertama kali ini melahirkan 11 pelatih bersertifikat level 2 internasional FIVB. Selama ini Indonesia baru memiliki para pelatih level 1 internasional dan lebih banyak lagi hanya bersertifikat nasional. Kursus 100 jam ini membuka kesempatan luas bagi para pelatih untuk mengasuh tim-tim besar dengan atlet-atlet terbaik.