Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyegaran Capello di "Beruang Merah"

Kompas.com - 12/10/2012, 03:31 WIB

Popularitas dan nama besar pemain bukan jaminan bagi seorang Fabio Capello. Pelatih kawakan yang kini dipercaya melatih tim nasional Rusia untuk Piala Dunia 2014 itu lebih memilih membentuk para pemain muda dan meminggirkan sejumlah pemain senior yang kebugarannya meragukan atau memiliki masalah lain.

Andrey Arshavin, kapten tim Rusia pada 2006 dan kemudian terus berlanjut sejak 2009, akhirnya didepak Capello dari tim nasional. Komentar Arshavin yang menyakiti hati publik sepak bola Rusia menjadi pertimbangan penting bagi Capello untuk tidak memasukkannya ke daftar 24 pemain yang disiapkan menghadapi pertandingan kualifikasi melawan Portugal dan Azerbaijan di Moskwa, akhir bulan ini.

”Saya sudah katakan bahwa fans adalah komponen penting dan kami mengharapkan dukungan mereka,” ujar mantan pelatih tim nasional Inggris itu.

Pelatih asal Italia itu juga menyingkirkan penyerang yang kini bermain di klub Reading, Pavel Pogrebnyak, dan memanggil pemain berusia 22 tahun yang tengah menanjak, Maxim Grigoriev dari klub Lokomotiv Moskwa, untuk meningkatkan ketajaman tim.

Mantan pemain sayap Chelsea, Yuri Zhirkov, yang kini bermain di klub kaya-raya Anzhi Makhachkala, pun tidak dilirik. Begitu juga pemain veteran Konstantin Zyryanov dari klub Zenit St Petersburg, langsung dia coret dan diganti dengan pemain Lokomotiv Moskwa, Dmitry Tarasov.

”Para pemain di pasukan tim nasional adalah yang terbaik pada saat ini,” ujar Capello saat ditanya mengenai Pogrebnyak.

Capello lebih memilih Artem Dzyuba dari Spartak Moskwa karena melihat peluang dia untuk berkembang sebagai pemain jauh lebih besar ketimbang Pogrebnyak. ”Saya sudah membuat pilihan, yaitu mengambil Dzyuba, karena saya nilai dia bisa beradaptasi dengan berbagai pilihan serangan,” tegasnya, seperti dikutip Ria Novosti.

Langkah Capello sesungguhnya bukanlah hal yang mengejutkan. Ketika menjadi pelatih tim nasional Inggris pun Capello tanpa ragu tidak memasukkan pesepak bola Inggris paling sohor, David Beckham, dalam tim nasional asuhannya. Ketika itu dia menegaskan, Beckham sudah terlalu tua untuk tergabung di timnya.

Pengalaman panjang melatih sejumlah klub di Italia, Spanyol, dan Inggris membuat Capello sangat meyakini bahwa sepak bola adalah permainan yang membutuhkan ketahanan fisik prima.

Kesatupaduan tim

Capello juga mengembangkan tipe permainan tim yang mampu bergerak cepat, baik dalam menyerang maupun bertahan. Oleh karena itu, pemain yang kondisi fisiknya telah jauh menurun bukanlah pilihan baginya meskipun mungkin pemain itu memiliki keistimewaan tertentu.

Salah satu ukuran Capello adalah frekuensi seseorang bermain di klubnya. Semakin jarang si pemain dimainkan, maka itu petunjuk yang cukup mengenai kemampuan pemain tersebut.

Capello juga adalah pelatih yang menjadikan kesatupaduan tim sebagai kunci bagi tim. Oleh karena itulah pemain yang malah bisa menjadi ”gangguan” di tim pasti akan dia singkirkan. Pemain yang tidak mampu bergerak cepat karena staminanya kedodoran jelas akan mengganggu pergerakan tim secara keseluruhan.

Penampilan tim Rusia di bawah Capello sejauh ini tidak mengecewakan, dengan antara lain menang 4-0 atas Israel dan 2-0 atas Irlandia Utara. ”Enam poin dan enam gol dalam dua laga, itu bagus sekali. Namun, jelas itu tidak cukup,” ujarnya.

Kesuksesan Capello juga tak terlepas dari ketegasan federasi sepak bola Rusia untuk memberikan kewenangan penuh kepadanya. (AFP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

Liga Inggris
Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

Liga Inggris
Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

Liga Indonesia
Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

Liga Italia
Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

Timnas Indonesia
Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

Liga Inggris
Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

Liga Italia
Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

Liga Indonesia
AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai 'Nopetegui'

AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai "Nopetegui"

Liga Italia
Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Liga Inggris
Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Internasional
Jadwal Malaysia Masters 2024, 3 Wakil Indonesia Beraksi pada Hari Pertama

Jadwal Malaysia Masters 2024, 3 Wakil Indonesia Beraksi pada Hari Pertama

Badminton
Jay Idzes 'Solid dan Konkret', Venezia Libas Palermo, Jaga Asa ke Serie A

Jay Idzes "Solid dan Konkret", Venezia Libas Palermo, Jaga Asa ke Serie A

Liga Italia
Hasil Bologna Vs Juventus 3-3: Drama 6 Gol, Nyonya Bangkit dalam 8 Menit

Hasil Bologna Vs Juventus 3-3: Drama 6 Gol, Nyonya Bangkit dalam 8 Menit

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com