Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2012, 07:56 WIB

Kompas.com - Ikan laut memang mengandung nutrisi yang tinggi, namun ibu hamil sebaiknya berhati-hati mengonsumsi makanan laut karena tidak semua aman dikonsumsi akibat tercemar logam berat, terutama merkuri.

Bahaya merkuri bagi kesehatan sebenarnya sudah lama diketahui, dalam studi teranyar para peneliti kembali menegaskan dampak merkuri bagi janin.

Bayi yang terpapar merkuri selama dikandungan diketahui beresiko tinggi menderita gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktif (ADHD) di usia 8 tahun.

Para peneliti melaporkan hasil riset mereka itu dalam jurnal The Archieves of Pediatrics & Adolescent Medicine. Para ibu hamil yang membatasi konsumsi ikan dua porsi dalam seminggu risikonya mempunyai anak yang memiliki gejala ADHD jauh lebih rendah (60 persen).

Sementara itu makin tinggi kadar merkuri, yang bisa berasal dari ikan yang tercemar, memiliki risiko lebih tinggi menderita ADHD yang kerap ditandai dengan hiperaktivitas, perilaku impulsif, serta gangguan konsentrasi.

Meski penelitian itu tidak menunjukkan hubungan sebab akibat, dan tidak memakai diagnosa baku untuk ADHD, tetapi efek dari merkuri terlihat pada setidaknya 1 dari 10 anak di Amerika Serikat.

"Pesan yang penting adalah tetap makan ikan tetapi hindari ikan yang tercemar merkuri," kata Sharon Sagiv, ketua peneliti dari Boston University School of Public Health.

Ia menjelaskan, ikan yang sebaiknya dihindari adalah ikan-ikan besar seperti tuna atau ikan todak (swordfish) yang mengandung merkuri lebih tinggi. Ikan yang tergolong aman antara lain ikan salmon dan ikan haddock.

Penelitian sebelumnya yang mengaitkan antara konsumsi ikan tercemar merkuri dengan ADHD memberikan hasil yang menimbulkan perdebatan.

Dalam riset yang dilakukan Sagiv, para peneliti melibatkan 788 anak yang lahir di sekitar wilayah New Bedford, Massachusetts, antara tahun 1993 dan 1998. Mereka memakai sampel dari para ibu yang setelah melahirkan melakukan tes kadar merkuri, serta jurnal makanan untuk melihat seberapa banyak ikan yang dikonsumsi.

Ketika anak-anak itu berusia 8 tahun, para peneliti melakukan wawancara pada para guru mereka untuk mengevaluasi perilaku anak di sekolah demi menilai ada tidaknya gejala mirip ADHD.

Setelah memperhitungkan setiap faktor, para peneliti menemukan bahwa 1 mikrogram merkuri per gram rambut para ibu (sekitar 8 kali dari level rata-rata yang ditemukan pada wanita lain), berkaitan dengan peningkatan risiko sampai 60 persen menderita gejala ADHD.

Tetapi kandungan merkuri kurang dari 1 mikrogram tidak menunjukkan adanya kaitan.

Sagiv menjelaskan bahwa hasil riset ini seharusnya tidak membuat para ibu hamil takut mengonsumsi ikan laut karena efek negatif kandungan merkuri yang rendah jauh lebih kecil dibanding manfaatnya.


Hasil penelitian Sagiv tersebut ditanggapi beragam oleh para ahli, apalagi studi tersebut bertentangan dengan rekomendasi pemerintah di AS yang menyarankan para ibu hamil untuk lebih sering mengasup ikan. Konsumsi yang disarankan adalah kurang dari 26 ons persajian ikan setiap minggu untuk membatasi paparan merkuri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelatih Inter Miami Sengaja Simpan Messi

Pelatih Inter Miami Sengaja Simpan Messi

Liga Lain
Semifinal Championship, Persib Lapar Kemenangan Saat Jamu Bali United

Semifinal Championship, Persib Lapar Kemenangan Saat Jamu Bali United

Liga Indonesia
Alasan Elkan Baggott Tidak Dipanggil Timnas

Alasan Elkan Baggott Tidak Dipanggil Timnas

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Maju Pukul 16.00 WIB

Jadwal Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Maju Pukul 16.00 WIB

Timnas Indonesia
Alasan Ribka Sugiarto Mundur dari PBSI

Alasan Ribka Sugiarto Mundur dari PBSI

Badminton
Tiket Semifinal Championship Series Persib Vs Bali United Habis, Suporter Tim Tamu Dilarang Hadir

Tiket Semifinal Championship Series Persib Vs Bali United Habis, Suporter Tim Tamu Dilarang Hadir

Liga Indonesia
Chelsea dan Kualifikasi Liga Eropa, Langkah yang Tepat Bagi Cole Palmer

Chelsea dan Kualifikasi Liga Eropa, Langkah yang Tepat Bagi Cole Palmer

Liga Inggris
Proposal Penghapusan VAR di Premier League Diyakini Bakal Gugur

Proposal Penghapusan VAR di Premier League Diyakini Bakal Gugur

Liga Inggris
Daftar Skuad Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tanpa Maarten Paes dan Elkan Baggott

Daftar Skuad Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tanpa Maarten Paes dan Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Lupakan Cedera, Apriyani Rahayu Bersiap Menuju Olimpiade Paris 2024

Lupakan Cedera, Apriyani Rahayu Bersiap Menuju Olimpiade Paris 2024

Badminton
Hasil Thailand Open 2024: Fikri/Bagas Gugur, Ahsan/Hendra Tumpuan Ganda Putra Indonesia

Hasil Thailand Open 2024: Fikri/Bagas Gugur, Ahsan/Hendra Tumpuan Ganda Putra Indonesia

Badminton
PBSI Ungkap Komitmen Apriyani Rahayu Tampil di Olimpiade Paris 2024

PBSI Ungkap Komitmen Apriyani Rahayu Tampil di Olimpiade Paris 2024

Badminton
Alasan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis pada Usia Muda

Alasan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis pada Usia Muda

Badminton
Tekad Pemain Persib Akhiri Dahaga Juara Satu Dekade

Tekad Pemain Persib Akhiri Dahaga Juara Satu Dekade

Liga Indonesia
Harapan PBSI Usai Kervin/Marcus Pensiun: Fikri/Bagas-Leo/Daniel Capai Performa Terbaik

Harapan PBSI Usai Kervin/Marcus Pensiun: Fikri/Bagas-Leo/Daniel Capai Performa Terbaik

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com