LIVERPOOL, KOMPAS.com - Melalui Lukas Podolski dan Santi Cazorla, Arsenal mulai mampu mengatasi sindrom pasca-hengkangnya Robin van Persie. Dua gol kedua pemain itu memberi kemenangan ”The Gunners” 2-0 (1-0) atas Liverpool pada lanjutan Liga Inggris di Stadion Anfield, Minggu (2/9).
Itu kemenangan pertama Arsenal musim ini, hasil dari gol- gol pertama Podolski—yang biasa dipanggil ”Poldi”—dan Cazorla yang belum lama direkrut Pelatih Arsenal Arsene Wenger untuk mengatasi kelesuan lini depan timnya pasca-hengkangnya striker Robin van Persie ke Manchester United.
”Ketajaman tim mulai membaik dari satu laga ke laga berikutnya. Namun, secara keseluruhan, kami tampil solid dan mampu mencetak dua gol,” kata Arsene Wenger.
Podolski mencetak gol, menit ke-31, hasil umpan Cazorla. Pemain Spanyol ini menyarangkan golnya, menit ke-68, dari umpan Podolski. Sebuah kombinasi kerja sama striker-gelandang yang ideal dan bukti awal menjanjikan pemain Spanyol dan Jerman itu.
Seperti dua sisi dari sekeping mata uang, kecemerlangan duet Podolski dan Cazorla itu juga tak lepas dari kecerobohan pemain Liverpool sendiri. Gol Podolski, misalnya, diawali kesalahan passing kapten Steven Gerrard dan dimanfaatkan Arsenal untuk menyerang balik dengan cepat lewat sang play maker, Cazorla.
Gol Cazorla tercipta juga akibat tak sempurnanya blok kiper Pepe Reina sehingga bola tendangan mantan gelandang Malaga itu meluncur ke gawang Liverpool. Hasil ini merupakan kekalahan kedua tim asuhan Pelatih Brendan Rodgers dari tiga laga, yang membuat ”The Reds” terpuruk di peringkat keempat dari dasar klasemen sementara.
Kekalahan Liverpool itu menjadi bahan olok-olok suporter Arsenal yang datang ke Anfield dengan teriakan ”You’re The Spurs of Merseyside (Kalian Spurs-nya Merseyside”. Cemoohan yang dimaksudkan untuk menyamakan performa Liverpool dengan penampilan buruk Tottenham awal musim.
Debut Buruk Nuri Sahin
Pelatih Rodgers membuat keputusan berani dengan memasang gelandang pinjaman Real Madrid, Nuri Sahin, sebagai starter. Ia mengisi barisan tengah Liverpool bersama Joe Allen dan Gerrard. Bersama rekannya, pemain asal Turki itu gagal menanggulangi kelincahan Cazorla.
Hal mencolok lainnya adalah penampilan Liverpool yang cenderung memilih permainan bola- bola panjang, gaya yang selama ini dikenal bukan ciri khas Rodgers. Mantan arsitek Swansea City itu identik dengan permainan umpan bola-bola pendek.
”Salah mengumpan bola tidak ada hubungannya dengan gaya permainan. Perjalanan ini masih panjang,” kata Rodgers.
Strategi itu agaknya dipilih karena tiadanya pemain yang bisa menjadi penghubung antara lini depan dengan lini tengah. Rodgers tidak memiliki banyak opsi penyerang setelah gagal mendatangkan pemain pengganti striker Andy Carroll yang dipinjamkan ke West Ham United.
Fabio Borini sebenaranya juga penyerang, tetapi bermain tidak efektif dan digantikan Stewart Downing. Di tengah keterbatasan stok penyerang itu, pemain sayap kiri Raheem Sterling memberikan harapan, antara lain ketika tendangannya melebar ke kiri. (AP/REUTERS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.