Turin, Kamis -
Dia dinyatakan bersalah karena tidak melaporkan meski mengetahui terjadinya pengaturan skor pertandingan. Oleh karena itu, Conte dinyatakan terlibat dalam aksi terlarang tersebut.
Kasusnya terjadi pada musim 2010-2011 dan melibatkan klub yang ditanganinya saat itu, Siena, yang berkompetisi di Liga Italia Serie B.
Conte sudah berupaya melawan tuduhan dengan mengajukan banding. Akan tetapi, semua pembelaan dirinya ditolak, Rabu silam. ”Ini cerita yang absurd. Saya senantiasa berperilaku yang sepantasnya di dalam dan di luar lapangan,” kata Conte.
Dalam skandal tersebut, Conte terseret pusaran setelah Komite Disiplin menerima pengakuan dari pemain yang dia asuh di Siena, Filippo Carobbio. Carobbio adalah salah satu tersangka dalam kasus tersebut.
Menurut Carobbio, Conte mengetahui bahwa hasil seri 2-2 antara Siena dan Novara adalah rekayasa. Pertandingan itu sendiri terjadi pada Mei 2011.
Begitu pengakuan itu keluar, Conte kontan menjadi sorotan publik sekaligus menjadi pusat penyidikan komite disiplin. ”Selama tujuh bulan, di televisi, di koran, wajah saya terpampang sebagai biang judi sepak bola. Padahal, sepanjang hidup, saya tidak pernah bertaruh,” tutur Conte lagi.
Dia pun meradang setelah upaya bandingnya atas hukuman 10 bulan ditolak mentah-mentah. Menurut Conte, dia sengaja menjadi pihak yang disorong ke publik sebagai orang yang bertanggung jawab atas skandal pengaturan skor pertandingan.
”Aku adalah orang yang jauh lebih dapat dipercaya dibandingkan Carobbio, si penjual pertandingan,” katanya.