Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Italia, Gagah tetapi Merendah

Kompas.com - 30/06/2012, 16:25 WIB

KIEV, KOMPAS.com - Italia menuai banyak pujian setelah menekuk Jerman di semifinal dengan skor 2-1. Italia tidak hanya menang atas salah satu tim favorit juara, tetapi juga merusak permainan efektif ala Jerman. Namun, Italia memilih bersikap merendah menghadapi sang juara bertahan Spanyol.

Jerman yang biasanya mendikte ritme permainan lawan menjadi kehilangan pola permainan saat melawan Italia. Umpan silang, umpan terobosan, tendangan keras dari luar kotak penalti, dan sundulan para pemain Jerman yang sering berbuah gol tiba-tiba menjadi tumpul di tangan Gianluigi Buffon dan kawan-kawan.

Sebaliknya, serangan Italia dengan mudah merobek jantung pertahanan Jerman yang terkenal tangguh. Italia mendapat tujuh peluang emas meskipun hanya dua yang berbuah gol.

Meskipun mengakui laga melawan Jerman adalah laga terbaik dalam dua tahun terakhir, Pelatih Italia Cesare Prandelli menolak jika timnya disebut sebagai favorit juara Piala Eropa 2012 ini.

”Favorit juara adalah Spanyol. Mereka telah bekerja sama selama bertahun-tahun dan mendominasi setiap pertandingan,” kata Prandelli, Jumat (29/6), di Warsawa.

Prandelli mengatakan, Spanyol memiliki banyak pemain bagus dan permainan tim yang kompak. Meskipun Italia pernah mengalahkan Spanyol dengan skor 2-1 pada 10 Agustus 2011 dan menahan imbang 1-1 di penyisihan Grup C, laga final melawan Spanyol tidak akan sama lagi.

Walaupun merendah, pelatih berusia 54 tahun itu tidak dapat menyembunyikan mimpi besarnya untuk menjuarai Piala Eropa. Sudah 44 tahun Italia tidak menikmati bangganya mengangkat piala itu yang pertama kali direbut Italia pada 1968.

”Saya bangga kepada tim ini. Mereka muda, tetapi sangat kuat. Mereka juga memiliki banyak taktik untuk diterapkan sepanjang pertandingan. Selain itu, kami juga memiliki banyak pemain hebat,” kata Prandelli.

Semangat untuk menjadi juara sedang membara di dada Andrea Pirlo, pemain senior yang menjadi pengatur permainan Italia. Menurut dia, Italia sudah memberikan yang terbaik untuk menembus final dan bersiap menjadi juara.

”Tidak ada gunanya ke Roma dan tidak menemui Paus. Di final, kami akan berjuang seperti saat melawan Jerman dan akan pulang membawa piala itu,” kata Pirlo yang turut membawa Italia menjadi juara dunia 2006.

Seperti Pirlo, Buffon juga ingin menyandingkan Piala Dunia 2006 dengan Piala Eropa 2012. Oleh karena itu, kiper berusia 34 tahun itu meminta rekan-rekannya yang lebih muda untuk lebih serius dalam memanfaatkan setiap peluang menjadi gol dan memastikan kemenangan sebelum peluit ditiup.

”Jika dapat mencetak tujuh gol ke gawang lawan, Anda harus mencetak tujuh gol. Jangan puas dengan dua gol karena mereka dapat menyamakan kedudukan dan membalik keadaan,” kata Buffon mengomentari tindakan rekan-rekannya yang membuang banyak peluang saat melawan Jerman di babak kedua.

Saat menghadapi Spanyol, kata Buffon, para pemain Italia harus memanfaatkan setiap peluang untuk mencetak gol. Pertahanan yang rapat dan dominasi Spanyol dalam penguasaan bola akan menyulitkan Italia memenangi laga jika tidak sesegera mungkin mencetak gol dan terus menambah jumlah gol.

Mario Balotelli yang menjadi pahlawan bagi Italia saat menekuk Jerman mengatakan, dirinya akan berusaha mencetak gol lagi dan memuncaki daftar pencetak gol terbanyak. Kesempatan menjadi top scorer sudah ada di depan mata dan akan dimanfaatkan sebaik-baiknya.

”Saat ibuku datang untuk mendukungku, aku mencetak dua gol dan mempersembahkan kedua gol itu kepadanya. Di final, ayahku akan datang untuk mendukungku dan aku akan mencetak empat gol baginya,” kata Balotelli yang sedang berapi-api untuk mencetak gol demi gol bagi Italia. (Caesar Alexey)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Menang Dua Gim Langsung, Indonesia 1-0 Korsel

    Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Menang Dua Gim Langsung, Indonesia 1-0 Korsel

    Badminton
    Timnas Indonesia Langsung ke Perancis, Bersiap Lawan Guinea demi Mimpi Olimpiade

    Timnas Indonesia Langsung ke Perancis, Bersiap Lawan Guinea demi Mimpi Olimpiade

    Timnas Indonesia
    Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Kiper Pahlawan Tepis Penalti di Injury Time

    Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Kiper Pahlawan Tepis Penalti di Injury Time

    Internasional
    Milan dan Bayern Gigit Jari, De Zerbi Komitmen di Brighton

    Milan dan Bayern Gigit Jari, De Zerbi Komitmen di Brighton

    Liga Inggris
    Rencana Persib Bidik Pemain Timnas U23 Indonesia

    Rencana Persib Bidik Pemain Timnas U23 Indonesia

    Liga Indonesia
    Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga, Opsi untuk Laga Kontra Guinea

    Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga, Opsi untuk Laga Kontra Guinea

    Timnas Indonesia
    Jadwal Siaran Langsung Thomas dan Uber Cup, Indonesia Berburu Tiket Final

    Jadwal Siaran Langsung Thomas dan Uber Cup, Indonesia Berburu Tiket Final

    Badminton
    Apa Itu Clairefontaine, Lokasi Laga Indonesia Vs Guinea

    Apa Itu Clairefontaine, Lokasi Laga Indonesia Vs Guinea

    Timnas Indonesia
    Daftar Juara Piala Asia U23: Jepang Tim Tersukses, Punya 2 Gelar

    Daftar Juara Piala Asia U23: Jepang Tim Tersukses, Punya 2 Gelar

    Internasional
    Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

    Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

    Sports
    Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

    Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

    Internasional
    Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

    Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

    Internasional
    Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

    Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

    Internasional
    VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

    VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

    Internasional
    Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

    Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com