Kuala Lumpur, Kompas -
Spanyol dua kali merasakan gelar juara Eropa, pada 1964 dan 2008. Sementara Italia menjadi kampiun 1968.
Mantan manajer klub FC Barcelona, Josep Guardiola, dalam wawancara dengan wartawan Kompas
Spanyol melaju ke final setelah menundukkan Portugal melalui babak adu penalti. Sementara Italia dengan menjegal favorit juara, Jerman, dengan 2-1.
Mantan pelatih bernama lengkap Josep Guardiola i Sala itu cukup terkejut atas hasil imbang antara Spanyol dan Portugal pada babak reguler. Paulo Bento, Pelatih Portugal, dinilainya mampu memberikan arah permainan yang sangat baik bagi pasukannya dalam laga itu.
”Mengejutkan karena Spanyol melaju ke final melalui babak adu penalti,” kata Guardiola dalam wawancara yang difasilitasi Castrol Indonesia tersebut.
Bagi Guardiola, permainan Italia juga mengejutkan. Italia yang dikenal kuat dalam bertahan, terkenal dengan pertahanan gerendelnya, mampu menunjukkan daya serang mematikan.
Mantan pelatih yang telah memberikan 14 gelar, baik di tingkat Eropa maupun domestik, bagi Barcelona ini pun menyampaikan kekagumannya atas kerja keras Pelatih ”La Furia Roja” Spanyol Vicente del Bosque, staf, beserta semua anggota yang membuat tim ”Amukan Merah” tersebut melaju hingga ke babak final.
”Dua kali berturut-turut Spanyol melaju ke final dan satu gelar juara telah diraih menjadi bukti kerja keras semua orang,” katanya.
Guardiola mengatakan tidaklah mudah bagi sebuah tim untuk mempertahankan gelar juara. Pertemuan di final, menurut dia, betul-betul memperlihatkan siapakah yang akan menjadi tim paling baik dari semua tim terbaik yang ada.