Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jerman Harus Pulang Lebih Cepat?

Kompas.com - 29/06/2012, 16:27 WIB

KOMPAS.com - Steffen Potter tak sepakat bila permainan tim nasional Jerman dalam laga semi final melawan Italia, Kamis (28/6/2012), dikatakan buruk. Pelatih timnas Jerman U-14 ini menilai bahwa Jerman memang belum berada di puncak permainan mereka.

Namun seperti yang kerap diulang oleh pelatih Joachim Loew bahwa hal-hal sederhana dalam sepak bola dapat membuat tim mana pun terdepak seketika dari perebutan gelar juara jika gagal menerapkannya. Dan Jerman membuktikannya, hal-hal sederhana membuat mereka terdepak.

Susunan pemain Loew sangat mengejutkan namun Potter menilai itu tak ada hubungannya dengan kekalahan 1-2 dari pasukan "Gli Azzurri". Potter juga menilai bahwa Italia tak dianggap sebagai momok yang justru bisa menggilas balik "Der Panzer".

Jerman sebenarnya memulai permainan dengan baik dan bisa menciptakan peluang melalui Mats Hummels saat permainan baru berjalan lima menit. Namun, Italia terlalu "ngotot" untuk menguasai bola dan ini menjadi awal "keterpurukan" Philipp Lahm dan kawan-kawan.

Lalu apa yang sebenarnya membuat Jerman harus pulang lebih cepat? Seperti dilansir oleh situs resmi UEFA, Potter menyimpulkan, dua hal inilah yang menjadi penyebab utama kekalahan timns Jerman dari pasukan Cesare Prandelli itu.

Pertama, pertahanan Jerman sangat buruk, terutama dalam rentang waktu terjadinya dua gol Mario Balotelli. Hummels yang sempat memulai dengan baik kalah "ngotot" dengan Antonio Cassano yang akhirnya berhasil menyodorkan umpan indah untuk Balotelli.

Porter juga mengritik kemampuan lini belakang Jerman untuk melakukan jebakan off-side. Akibatnya, bola dari umpan panjang Ricardo Montolivo kepada Balotelli bisa terus dibawa hingga disarangkan oleh pemain Italia berusia 21 tahun itu ke gawang Manuel Neuer.

Catatan kedua untuk Jerman adalah penyelesaian yang tidak pernah akurat dari segala peluang yang telah muncul dalam babak pertama maupun kedua. Berkali-kali lini tengah Jerman menciptakan peluang manis untuk Marco Reus dan Phillip Lahm, namun tak ada yang berbuahkan gol.

Pada dasarnya, Potter mengatakan bahwa Jerman kalah di hal-hal mendasar dalam sepak bola.

"Jika Anda ingin bermain di final di turnamen besar, Anda tidak bisa bertahan seperti yang menyedihkan yang dilakukan Jerman di dua kesempatan yang ada, dan Anda perlu untuk mencetak setidaknya peluang besar yang bisa diperhitungkan (sebagai poin)," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

    Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

    Timnas Indonesia
    Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

    Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

    Motogp
    Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

    Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

    Liga Inggris
    Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

    Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

    Timnas Indonesia
    Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

    Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

    Badminton
    Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

    Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

    Timnas Indonesia
    Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

    Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

    Liga Inggris
    Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

    Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

    Motogp
    Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

    Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

    Badminton
    Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

    Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

    Timnas Indonesia
    Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

    Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

    Liga Indonesia
    Hasil Thomas Cup 2024, Anthony Sinisuka Ginting Menang

    Hasil Thomas Cup 2024, Anthony Sinisuka Ginting Menang

    Badminton
    Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23

    Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23

    Timnas Indonesia
    Pesan dan Harapan untuk Ernando Ari Jelang Laga Melawan Uzbekistan

    Pesan dan Harapan untuk Ernando Ari Jelang Laga Melawan Uzbekistan

    Timnas Indonesia
    Saat Sikap Berkelas STY Disorot Usai Bawa Indonesia Singkirkan Korsel...

    Saat Sikap Berkelas STY Disorot Usai Bawa Indonesia Singkirkan Korsel...

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com