Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anarkisme "Squadra Azzurra"

Kompas.com - 28/06/2012, 12:00 WIB

Oleh: Sindhunata

KOMPAS.com - Italia baru, begitulah Joachim Loew menjuluki lawannya malam nanti. Memang di bawah seorang gentleman Italia bernama Cesare Prandelli, ”Squadra Azzurra” sungguh telah berubah. Sekarang mereka bermain dengan penuh petualangan, variasi, dan tanpa takut akan risiko.

Prandelli juga disebut ”telah berhasil membuat kesebelasan dari tumpukan para anarkis”. Dalam Piala Eropa ini, tak ada kesebelasan yang demikian kreatif, cerdik, tak terduga, emosional, dan eksentrik seperti Italia.

Di bawah Prandelli, kesebelasan Italia juga telah menjadi wadah bersatunya pemain-pemain yang mempunyai karakter kuat, khas, dan sulit, seperti enfant terrible Mario Balotelli, si bengal Antonio Cassano, si genius Andrea Pirlo, si anak jalanan Daniele de Rossi, dan si kepala dingin Gianluigi Buffon. Tipe-tipe pemain seperti ini tak ada di kesebelasan Jerman.

Lihatlah, misalnya, perilaku Buffon sebelum adu penalti melawan Inggris. Di perempat final Piala Eropa 2012 itu, ketika wasit melemparkan keping uang, Steven Gerrard kelihatan begitu muram seakan sudah membayangkan Inggris bakal gagal.

Sebaliknya Buffon tampak begitu cerah dan optimistis, kelihatan membuat lelucon lalu tertawa dan memeluk Gerrard seakan hendak mengatakan, amico meo, sahabatku, jangan takut, kamu akan kalah, tetapi dunia tidak akan runtuh karena itu. Buffon sendiri tak tega melihat bagaimana ”lotre neraka” itu berjalan. ”Itu seperti lotre. Masuk atau tidak masuk. Saya tidak dapat melihatnya,” kata kiper Italia itu.

Namun, ketika berdiri di gawang, Buffon seperti raksasa yang menghadang. Ashley Cole gemetar dan tembakannya pun dengan mudah ditangkap Buffon. Betapa Buffon dan Italia begitu lepas dan relaks, sementara seluruh Eropa sedang kaku dan tegang. ”Dalam sepak bola ada sesuatu seperti keadilan Tuhan yang selalu memberikan balasan dan keseimbangan bagi semuanya yang hidup,” kata Buffon.

Buffon dijuluki portierone, artinya bukan sekadar penjaga gawang, melainkan juga portir penjaga pintu. Seperti seorang portir di tempat penginapan bergaya Romawi, Buffon juga suka mengoceh. Namun, dalam ocehannya tampak bahwa sesungguhnya ia adalah seorang patriot Italia. ”Waktu menyanyikan lagu kebangsaan Italia, saya mesti teringat akan dua kakek saya yang gugur dalam Perang Dunia I,” kata Buffon.

Lain dengan Buffon, pahlawan Italia Andrea Pirlo adalah seorang pendiam. Pirlo dikenal amat serius. Apalagi, sekarang di usianya yang ke-33, garis-garis keriput di wajahnya semakin menambah kesan keseriusannya. Pirlo juga manusia yang amat tenang. Ketenangan itu ia perlihatkan di lapangan, di mana ia menjadi regisseur yang amat cerdik dan meyakinkan.

Sebagai regisseur, Pirlo tahu bagaimana mengatur irama permainan teman-temannya. Ia bisa segera mengarahkan mereka untuk bermain defensif, tetapi sewaktu-waktu ia pula yang memelopori Italia untuk merangsek dengan amat ofensif. Passing-passing-nya juga amat tajam dan persis. Ketika melawan Inggris, dalam 129 menit, Pirlo membuat operan 146 kali dan dari 32 umpan panjangnya, 25 kali menyasar tepat di kaki teman yang dituju. Luar biasa.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

    De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

    Liga Inggris
    Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

    Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

    Bundesliga
    Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

    Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

    Liga Indonesia
    BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

    BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

    Liga Indonesia
    Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

    Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

    Badminton
    Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

    Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

    Badminton
    Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

    Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

    Liga Inggris
    Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

    Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

    Liga Italia
    Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

    Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

    Liga Italia
    Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

    Veddriq Leonardo Juara di Shanghai, Buka Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

    Sports
    Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

    Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

    Bundesliga
    Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

    Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

    Timnas Indonesia
    FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

    FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

    Timnas Indonesia
    PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

    PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

    Timnas Indonesia
    Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

    Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com