Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Paling Terjal Roy Hodgson

Kompas.com - 24/06/2012, 16:16 WIB

Inggris memiliki tradisi buruk saat menghadapi lawan dengan level setara atau lebih tinggi di babak eliminasi. Pada Piala Dunia 1998 dan 2010, serta Piala Eropa 2004, misalnya, mereka selalu kalah jika meladeni raksasa Benua Biru.

Inggris disingkirkan Argentina, 3-4 (2-2), lewat drama adu penalti pada babak 16 besar Piala Dunia 1998. Pada fase yang sama di Afrika Selatan dua tahun lalu, giliran Jerman yang memecundangi Inggris, 4-1. Sementara di Piala Eropa 2004, Inggris lagi-lagi kalah adu penalti 5-6 (2-2) dari Portugal di babak perempat final.

Publik Inggris patut khawatir mengingat Italia punya reputasi lebih mentereng. Gli Azzurri sudah empat kali menjuarai Piala Dunia dan sekali jadi jawara Eropa. Bandingkan dengan Inggris yang hanya sekali memenangkan Piala Dunia saat jadi tuan rumah tahun 1966.

Kendati demikian, bukan tak mungkin Inggris melewati hadangan Italia. Mantan pemain nasional Inggris, Gareth Southgate, berpendapat, permainan Tiga Singa di bawah polesan Hodgson, yang baru 1,5 bulan melatih Inggris, semakin berkembang. Selain pertahanan kian kokoh, para pemain lebih sabar menguasai bola dan cepat dalam menyerang.

”Pendekatan pragmatis yang dilakukan Hodgson memberi efek positif terhadap tim. Inggris kini jauh lebih berbahaya di kotak penalti lawan,” kata Southgate kepada The Sun.

Menurut dia, Hodgson berhasil mengoptimalkan kemampuan Gerrard sebagai gelandang serba bisa. Sang kapten tak hanya piawai dalam bertahan, tetapi juga memberi umpan matang yang berujung gol. Tiga dari lima gol Inggris selama babak grup tercipta berkat peran besar Gerrard.

Umpan silang pemain Liverpool itu sukses disundul menjadi gol oleh bek Joleon Lescott serta dua striker Andy Carroll dan Wayne Rooney. Bola untuk Rooney yang menghasilkan gol satu-satunya ke gawang Ukraina tergolong sulit diantisipasi sehingga kiper Andriy Pyatov gagal menangkap.

Bukan tidak mungkin penetrasi Gerrard di sisi kiri pertahanan lawan akan mengancam Italia yang dipastikan kehilangan bek Giorgio Chiellini akibat cedera hamstring.

Tanpa bek tangguh asal Juventus itu, Pelatih Cesare Prandelli kemungkinan akan kembali memainkan pola 3-5-2. Daniele de Rossi akan menggalang pertahanan bersama duo Juventus, Leonardo Bonucci dan Andrea Barzagli.

Sejauh ini, Prandelli sukses membawa Italia tampil atraktif. Mereka tak hanya lihai bertahan, tetapi juga bermain terbuka dan mengancam gawang lawan. Hal itu ditunjukkan Andrea Pirlo dan kawan-kawan saat meladeni gaya tiki-taka Spanyol di Grup C.

Menurut Bonucci, dengan komposisi lima gelandang, timnya kini mampu menyerang dan menguasai pertandingan lebih baik. Itulah mengapa ia yakin Italia mampu mengejutkan Inggris dan melangkah ke empat besar.

”Secara teknik, Italia bermain lebih baik dari Inggris. Namun, kami harus respek karena mereka kini semakin baik dalam bertahan dan menyerang balik,” ungkap Bonucci, dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

Menarik dinanti apakah Hodgson mampu menghapus kutukan Tiga Singa atau justru Gli Azzurri yang semakin dominan. (ASWIN RIZAL HARAHAP)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dortmund Lolos ke Final Liga Champions, Satu Kata dari Edin Terzic

    Dortmund Lolos ke Final Liga Champions, Satu Kata dari Edin Terzic

    Liga Champions
    Prediksi Skor Real Madrid vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

    Prediksi Skor Real Madrid vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

    Liga Champions
    Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

    Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

    Liga Champions
    Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

    Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

    Liga Indonesia
    Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

    Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

    Liga Champions
    Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

    Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

    Liga Champions
    Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

    Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

    Liga Champions
    DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

    DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

    Sports
    Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

    Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

    Liga Indonesia
    Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

    Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

    Liga Indonesia
    Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

    Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

    Liga Indonesia
    Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

    Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

    Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

    Timnas Indonesia
    5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

    5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

    Sports
    Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

    Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com