Kemenangan 2-0 atas Perancis tidak mengantarkan Swedia ke fase selanjutnya. Namun, kemenangan itu memberi kebanggaan bagi masyarakat Swedia. Hal yang tak kalah penting, Swedia menunjukkan sikap sportivitas yang dijunjung tinggi dalam dunia olahraga.
Mereka tetap tampil serius dan ngotot meski sebelum laga melawan Perancis digelar nasib mereka sudah jelas, yaitu tersingkir dari Piala Eropa karena dua kekalahan sebelumnya dari Ukraina dan Inggris.
”Laga ini akhir yang indah meski kami harus pulang lebih awal. Ini bahkan menjadi laga terbaik dalam karier sepak bola saya bersama tim nasional. Bukan hal yang biasa, satu tim bisa menang di akhir penampilannya,” kata pemain belakang Swedia, Olof Mellberg.
Hal senada mengemuka dari pemain senior Anders Svensson. ”Sungguh bagus memenangi pertandingan dan menunjukkan kepada orang-orang Swedia, kami dapat memainkan sepak bola bagus. Bahwa kinerja kami terbayar dan kami bisa mengalahkan tim terbaik,” kata pemain berusia 35 tahun itu.
”Kami pergi dengan perasaan aneh. Namun, ini adalah hal
Pelatih Swedia Erik Hamren mengaku bangga dengan penampilan pemainnya. ”Filosofi saya, jika kamu bermain seperti tim juara, kamu akan juara. Para pemain kami dalam laga ini adalah juara meski faktanya kami tersingkir. Mungkin inilah yang sulit diterima dalam sepak bola ketika tim kamu menang tetapi tetap tersingkir,” ujar Hamren.
Mungkin, jika Swedia tampil lebih konsisten dan tidak membuat kesalahan sejak laga perdana di Grup D, hasilnya mungkin saja lain.
Saat melawan Ukraina, Swedia tampil bagus. Bahkan, mereka membuka keunggulan 1-0 melalui Ibrahimovic. Namun, setelah keunggulan itu, pemain Swedia membuat kelengahan kecil yang harus dibayar mahal dengan dua gol tuan rumah.
Mereka juga menghadapi situasi sama juga kala melawan Inggris. Swedia mencengangkan pendukung Inggris saat berbalik unggul 2-1. Namun, pada akhir pertandingan, lagi-lagi Swedia harus menerima kekalahan setelah Inggris mencetak dua gol balasan lewat proses serangan cepat.