Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Italia di Ambang Bahaya

Kompas.com - 18/06/2012, 14:17 WIB

KEGAGALAN mengalahkan Kroasia pada laga kedua menempatkan tim Italia di ambang bahaya. Nasib ”Gli Azzurri” untuk lolos ke delapan besar tidak hanya ada di tangan mereka. Di satu sisi, Italia harus meremukkan Irlandia. Di sisi lain, hasil laga Spanyol dan Kroasia masih akan menjadi penentu langkah tim biru. Padahal, penyerang tim Italia belum menunjukkan ketajaman dalam mencetak gol.

Pelatih Italia Cesare Prandelli harus memutar otak lebih keras untuk mengatasi masalah ini. Tidak lolos ke perempat final Piala Eropa adalah nista bagi tim sekelas Italia. Namun, karena hanya ada satu dari dua faktor yang dapat diubahnya, Prandelli harus berkonsentrasi pada misi mengalahkan Irlandia.

”Bermain menyerang merupakan satu-satunya pilihan yang harus diambil untuk mengalahkan Irlandia. Kami perlu menyiapkan tim yang bugar dan penyerang yang mampu mencetak gol untuk mewujudkan misi itu,” kata Prandelli.

Berdasarkan evaluasi hasil laga kontra Kroasia, kebugaran tim menjadi masalah yang cukup pelik bagi tim Italia. Bermain menyerang sejak menit pertama dan terus mendominasi pertandingan membuat stamina Andrea Pirlo dan kawan-kawan menurun.

Perlawanan di lapangan tengah berkurang dan disiplin di lini pertahanan mengendur. Di saat itu, Mario Mandzukic berhasil menerobos pertahanan Italia dan mencetak gol pada menit ke-72.

Di sisi lain, para penyerang utama Italia belum dapat menunjukkan kelasnya dan masih mandul dalam mencetak gol. Saat tim-tim besar lain sudah mencetak tiga sampai lima gol dalam dua laga, Italia hanya mampu mencetak dua gol. Satu gol dicetak oleh gelandang dan satu gol lain oleh penyerang pengganti.

Oleh karena itu, Prandelli berniat melakukan beberapa perubahan di tubuh timnya. Salah satu di antaranya adalah pergantian penyerang utama. Mario Balotelli yang dinilai tampil kurang memuaskan dalam dua laga pertama bakal digantikan oleh Antonio Di Natale.

Balotelli dinilai cukup bagus pada babak pertama meskipun tiga peluang emasnya gagal dikonversi menjadi gol. Namun, pada babak kedua, penyerang Manchester City itu sering kehilangan posisi dan tidak mau berusaha lebih keras untuk mencetak gol ketika dijaga ketat.

”Saya sampai serak karena berteriak-teriak selama 15 menit, tetapi dia tidak kembali ke posisinya. Dia mendatangi bola, tetapi tidak menggiringnya. Jika ingin menjadi pemain besar, Balotelli harus melewati kesulitan yang menghadangnya,” kata Prandelli.

Di Natale yang mencetak gol ke gawang Spanyol dinilai mampu menempatkan diri dengan lebih baik dan rajin mencari peluang. Penyerang klub Udinese itu juga memiliki emosi yang lebih stabil sehingga dapat bermain dengan tenang.

Namun, Prandelli tidak akan mendepak Balotelli karena penyerang berusia 21 tahun itu memiliki daya dobrak yang luar biasa. Kemampuannya dapat dipergunakan untuk membongkar pertahanan Irlandia jika para pemain lain sudah menemui jalan buntu.

Selain itu, Prandelli juga mengevaluasi kebugaran fisik para pemain yang perlu diperbaiki karena Italia akan menerapkan strategi ofensif dari awal sampai akhir laga, dengan formasi 3-5-2. Penurunan stamina seperti saat melawan Kroasia tidak dapat diterima lagi.

”Kami harus menang melawan Irlandia agar dapat lolos ke perempat final. Kami yakin Spanyol dan Kroasia tidak akan mengatur hasil pertandingan untuk menggagalkan kami. Mereka adalah tim profesional,” kata Prandelli.

Jika Spanyol dan Kroasia bermain imbang 2-2, keduanya akan lolos ke perempat final, apa pun hasil yang diraih Italia, karena keduanya unggul dalam produktivitas gol, faktor penentu lolos jika ada dua tim bernilai sama. Media Italia sangat mengkhawatirkan hal itu karena pada Piala Eropa 2004, Denmark dan Swedia bermain imbang, 2-2, dan menyingkirkan Italia pada babak penyisihan grup.

Tanpa Beban
Di sisi lain, Irlandia yang sudah dipastikan tersingkir bakal bermain menyerang. Mereka bermain tanpa beban karena kalah atau menang tidak berarti apa pun lagi bagi mereka dalam turnamen ini.

”Mereka tidak akan menyerah begitu saja dalam turnamen ini. Mereka akan bermain habis-habisan pada laga terakhir untuk membela harga diri mereka. Saya akan khawatir jika menjadi anggota tim Italia karena mereka bermain tanpa takut kalah,” kata Mick McCarthy, mantan manajer tim Irlandia.

Jika Irlandia menang atas Italia, juara dunia empat kali itu juga akan angkat koper bersama mereka. Kemenangan pada laga akhir akan menjadi obat atas penampilan buruk Irlandia pada dua laga sebelumnya.

Pelatih Giovanni Trapattoni diperkirakan akan menurunkan beberapa pemain muda untuk menambah pengalaman pada laga akhir. Para pemain yang ada sekarang dinilai kurang berpengalaman mengikuti turnamen besar sehingga semua pemain, termasuk pemain muda, harus diberi kesempatan bertanding agar tidak gentar menghadapi lawan.

Gelandang Sunderland, James McClean, diperkirakan termasuk dalam jajaran pemain muda yang akan dimainkan melawan Italia. Dimainkannya para pemain muda juga dilakukan untuk mengatasi masalah mental, yang dihadapi oleh para pemain senior, setelah kalah dari Spanyol dengan skor 0-4. Para pemain Irlandia dinilai terlalu kagum secara berlebihan terhadap kemampuan para pemain Spanyol.

Usaha keras untuk memenangi pertandingan juga akan dilakukan sebagai penghormatan kepada para penonton yang tetap setia mendukung meskipun Irlandia kalah pada dua laga pertama. ”Mereka tetap bertepuk tangan dan mendukung kami meskipun sudah tertinggal 0-3,” kata Trapattoni. (AP/AFP/Reuters)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

    Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

    Motogp
    Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

    Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

    Badminton
    Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

    Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

    Timnas Indonesia
    Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

    Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Uzbekistan: Keyakinan Pasukan STY Akan Tetap Menyerang

    Indonesia Vs Uzbekistan: Keyakinan Pasukan STY Akan Tetap Menyerang

    Timnas Indonesia
    Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Salip Man City, Sheffield United Degradasi

    Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Salip Man City, Sheffield United Degradasi

    Liga Inggris
    Hasil Aston Villa Vs Chelsea 2-2: Gol Dianulir, The Blues Bawa Pulang 1 Poin

    Hasil Aston Villa Vs Chelsea 2-2: Gol Dianulir, The Blues Bawa Pulang 1 Poin

    Liga Inggris
    Leverkusen 46 Laga Tanpa Kalah, Xabi Alonso Benar-benar Fenomenal

    Leverkusen 46 Laga Tanpa Kalah, Xabi Alonso Benar-benar Fenomenal

    Bundesliga
    Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

    Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

    Liga Italia
    Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

    Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

    Badminton
    Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

    Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

    Liga Inggris
    Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

    Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

    Timnas Indonesia
    3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

    3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

    Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

    Timnas Indonesia
    Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

    Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

    Motogp
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com