KOMPAS.com - Awal yang baik bagi Belanda. Rafael van der Vaart, kapten tim “Oranye” memulai laga penutup Grup B Piala Eropa 2012 dengan gol perdana. Asa publik Belanda mulai terbit menyaksikan sepak terjang gelandang serang itu. Sayang, aksinya belum cukup mengelakkan Belanda dari bencana.
Van der Vaart mengawali gol dengan operan dari pemain sayap Belanda Arjen Robben. Dengan trengginas, Robben mengecoh tiga pemain tim “A Seleccao” Eropa sekaligus. Bek tengah Bruno Alves dan Pepe, serta gelandang Portugal Miguel Veloso dilewati.
Robben mengirimkan operan kepada Van der Vaart yang menyambutnya untuk ditembakkan ke gawang lawan. Kiper Portugal Rui Patricio tak mampu menangkis bola yang mengubah skor menjadi 1-0. Para pendukung The Flying Dutchmen pun bersorak menyaksika heroisme van der Vaart.
Harapan rakyat Belanda mulai redup saat penyerang Portugal Cristiano Ronaldo menyamakan kedudukan dengan gol balasan pada menit ke-28. Sorak sorai pendukung Belanda akhirnya bungkam ketika Ronaldo kembali melesakkan bola ke gawang yang dijaga Marten Stekelenburg.
Tak dapat dimungkiri, grup neraka membuat persaingan antartim menjadi demikian ketat. Sejauh ini selama Piala Eropa 2012, tim Oranye bahkan didera paceklik gol. Dari tiga pertandingan dalam babak penyisihan grupnya, Belanda hanya mencetak dua gol.
Pertama, penyerang Robin van Persie menyumbang satu angka dalam laga melawan Jerman dan yang terakhir dari van der Vaart. Demikian panas perebutan tiket menuju perempat final hingga Belanda dengan predikat finalis Piala Dunia 2010 pun dibuat tak berkutik.
Kepiawaian van Der Vaart seakan padam menghadapi lawan berat segrup macam Portugal dan Jerman. Padahal, ia terkenal sebagai pemain serbaguna yang bisa berganti-ganti peran menjadi penyerang dan gelandang. Van der Vaart juga tenar dengan keakuratan operan.
Kaki kiri dan kanannya pun bisa ia gunakan dengan sama baik. Namun, ia tak bisa memanfaatkan keunggulan itu dengan optimal. Saat melawan Denmark, ia masih duduk di bangku cadangan dan baru dimainkan pada menit ke-71. Keputusan tak berpengaruh untuk mengatasi perlawanan tim “Dinamit” yang kurang diperhitungkan namun bisa menaklukkan Belanda, 1-0.
Demikian pula saat menghadapi Jerman, van der Vaart diturunkan pada menit ke-46. Van der Vaart cukup berperan penting sehingga Belanda bisa mencetak satu gol. Akan tetapi, penampilan itu pun belum memenuhi ekspektasi dengan kekalahan Belanda, 1-2.
Tambahan lagi, sang kapten tak kuasa menahan rekan-rekannya mewarnai pertandingan versus Portugal dengan atmosfer yang cukup keras. Wasit mengeluarkan tiga kartu kuning dan dua di antaranya diterima Jetro Willems dan Robin van Persie dari Belanda.
Seusai duel terakhir di Piala Eropa 2012, Van der Vaart menerima ucapan simpati para pemain lawan. Sang kapten pun harus mengangkat kopernya. (BAY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.