Tahun 2008, pertandingan Piala Eropa disemarakkan oleh kehadiran Paul, si gurita peramal yang lahir di Inggris pada 16 Januari 2008 dan tinggal di Pusat Kehidupan Laut di Oberhausen, Jerman. Dia menarik perhatian dunia ketika mencoba memprediksi hasil enam pertandingan yang dijalani tim nasional Jerman dalam Piala Eropa, dengan memilih makanan dalam kotak yang ditempeli bendera negara tertentu.
Di seluruh percobaan, prediksinya adalah Jerman. Namun, dua kali percobaannya meleset saat Jerman menghadapi Kroasia dan ketika Jerman berhadapan dengan Spanyol di final. Jerman kalah dalam dua laga tersebut.
Paul sempat meramal delapan laga di Piala Dunia 2010, dengan hasil 100 persen tepat, sebelum mati pada 26 Oktober 2010. Usia gurita memang rata-rata tak lebih dari dua tahun.
Dua tahun berselang, kini muncul binatang lain yang dianggap memiliki keistimewaan seperti Paul. Dia adalah gajah India bernama Citta yang hidup di Kebun Binatang Krakow, Polandia. Jika Paul memilih dengan tentakelnya, Citta memilih tim yang akan menang dengan belalainya.
Citta sudah tiga kali memilih satu di antara tiga melon yang dua di antaranya diberi bendera negara tertentu dan satu melon diberi lambang lain untuk hasil seri. Percobaan pertama yang digembar-gemborkan berhasil saat gajah berusia 33 tahun itu meramal juara Liga Champions 2012, yaitu Chelsea.
Namun, ketika menerka juara dari dua pertandingan, yaitu saat Polandia melawan Yunani dan Rusia di penyisihan grup A Piala Eropa 2012, keduanya meleset. Di kedua percobaan itu, Citta memilih melon dengan bendera Polandia, yang berarti Polandia menang. Hasilnya, kedua laga tersebut berakhir seri.
Meski demikian, pihak kebun binatang, seperti dilansir kantor berita AP, tidak menyerah. Juru bicara kebun binatang, Jerzy Pirog, mengatakan, masih ada kesempatan bagi Citta untuk meramal kembali.
Di London, Inggris, ada juga seekor musang yang dianggap memiliki kemampuan ”lebih” seperti seorang cenayang. Musang bernama Rocky itu meramalkan Inggris akan mengalahkan Perancis pada laga Senin (11/6) lalu. Hasilnya ternyata luput karena Inggris menahan imbang Perancis, 1-1.
Rocky yang berada di Kebun Binatang Bristol diminta untuk memilih mangkuk berisi makanan yang sudah ditandai dengan kaus tim nasional tertentu. Petugas kebun binatang, Mat Richards, merasa yakin Rocky bisa menyamai prestasi Paul si gurita dalam menerka juara.
Banyak pihak mencoba menganalisis penyebab di balik kemampuan hewan-hewan tersebut. Akan tetapi, kemampuan mereka yang dianggap ”jenius” itu tidak berbeda jauh dari bermain tebak-tebakan. Jose Merida, analis data dari Guatemala City, menghitung, dibutuhkan 178 orang untuk mendapatkan kemungkinan lebih dari 50 persen bagi satu orang menebak hasil delapan pertandingan dengan tepat. Itu pula yang dilakukan jutaan orang di seluruh dunia, yaitu menerka-nerka siapa yang tampil sebagai juara di Piala Eropa kali ini.