Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Suporter Persebaya akibat Kurang Oksigen

Kompas.com - 04/06/2012, 03:26 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Kapolrestabes Surabaya Kombes Tri Maryanto menjelaskan, sesuai hasil otopsi bahwa kematian seorang suporter Persebaya akibat kekurangan oksigen.

"Dari hasil otopsi yang dilakukan tim dokter, kematian korban karena kekurangan dan kehabisan oksigen. Tidak ada kontak fisik sedikit pun dengan aparat," ujarnya kepada wartawan di kamar jenazah RSU dr Soetomo Surabaya, Senin (4/6/2012) dini hari.

Tim dokter dan tim identifikasi selesai melakukan otopsi sekitar pukul 23.30 WIB, Minggu (3/6/2012) malam. Jenazah selanjutnya disucikan, ditutup kain kafan, dan disemayamkan di rumah duka tepat pukul 24.00 WIB.

Keluarga korban tak kuasa menahan tangis ketika melihat jenazah korban terbujur kaki terbungkus kain kafan. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang turut menunggu hasil otopsi, hanya bisa menenangkan keluarga korban.

Kapolrestabes mengungkapkan, dalam kasus ini pihaknya masih akan memintai keterangan dari beberapa pihak, seperti rekan korban dan saksi-saksi lainnya. "Kemungkinan besar kami juga akan memintai keterangan dari wartawan yang berada tidak jauh dari lokasi atau yang mengetahui peristiwa tersebut," tukas Tri Maryanto.

Mantan Direktur Pengamanan Obyek Vital Polda Jatim tersebut juga menjelaskan, awal mula kejadian diduga korban berusaha keluar dari pintu, tetapi terjungkal.

Mengetahui ada yang terjatuh, korban diangkat dan diberi pertolongan pertama oleh tim medis. Namun, ketika dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban sudah tak tertolong lagi.

Korban adalah warga Babadan Rukun VI/3 Surabaya, seorang pelajar yang masih duduk di kelas III SMK Negeri 5 Surabaya. Korban merupakan anak tunggal pasangan Yudianto dan Ratna Susilowati.

Menurut paman korban, Setyo Waluyo, semasa hidup korban dikenal pendiam dan tidak banyak tingkah. Bahkan setiap pergi, korban selalu pamit ke orangtuanya.

Jenazah korban disemayamkan di rumah duka dan direncanakan akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Asem Jajar pada Senin sekitar pukul 13.00 WIB.

Kericuhan antara suporter Persebaya dan polisi pecah ketika pertandingan telah berakhir. Konsentrasi kericuhan terjadi di tribun ekonomi sisi selatan. Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menghalau massa.

Untuk menghindarinya, ratusan bonek berebut turun ke pintu keluar. Tak sedikit dari mereka terjepit, baik perempuan maupun anak-anak. Tidak hanya itu, puluhan bonek harus mendapat perawatan medis dan sebuah mobil patroli milik Sabhara Polrestabes Surabaya dirusak massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

    Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

    Liga Champions
    DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

    DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

    Sports
    Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

    Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

    Liga Indonesia
    Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

    Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

    Liga Indonesia
    Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

    Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

    Liga Indonesia
    Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

    Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

    Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

    Timnas Indonesia
    5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

    5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

    Sports
    Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

    Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

    Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

    Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

    Timnas Indonesia
    Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

    Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

    Liga Indonesia
    PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

    PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

    Liga Champions
    Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

    Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

    Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com