Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehangatan Cinta Dalam Ruang Ganti Chelsea

Kompas.com - 21/05/2012, 04:23 WIB

”Saya ingin mereka memandang saya sebagai seorang ayah,” ujar Di Matteo. Saat pelatih yang menguasai bahasa Inggris, Italia, dan Jerman itu memimpin Chelsea melawan Bayern Muenchen di final Liga Champions, Minggu dini hari WIB, anak-anaknya menyaksikan dari tribun stadion.

”Saya sangat senang mereka datang. Tetapi, saya berharap mereka bangga terhadap saya bukan karena (hasil final Liga Champions) Sabtu. Saya ingin mereka bangga karena memandang saya dan ibu mereka sebagai orangtua yang baik,” ujar Di Matteo.

Kehadiran keluarga dengan cinta dan kasih sayang telah menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam hidup Di Matteo. Ia pernah terpuruk ketika dirinya berjuang selama 18 bulan dengan cedera patah tulang saat membela Chelsea menghadapi klub Swiss St Gallen pada September 2000. Ia akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 2002, saat dirinya berusia 31 tahun, karena tidak mungkin bermain dalam level tertinggi saat pulih.

Namun, Pelatih Chelsea Claudio Ranieri memberinya kesempatan memimpin Chelsea di final Piala FA 2002 melawan Arsenal dari tepi lapangan. Ini merupakan perpisahan bagi Di Matteo yang berakhir dengan kekalahan Chelsea 0-2.

”Kami kalah dan saya pikir itu merupakan akhir karier saya sebagai seorang manajer,” ujar Di Matteo.

Kekalahan 10 tahun lalu itu dibayar lunas oleh Di Matteo musim ini. Ia kembali berperan sebagai pelatih sementara. Namun, kali ini ia mempersembahkan Piala FA setelah Chelsea menundukkan Liverpool 2-1 di Stadion Wembley.

Setelah pensiun sebagai pemain, Di Matteo fokus meneruskan pendidikan pelatih di pusat pelatihan milik Asosiasi Sepak Bola Inggris. Ia kemudian melatih klub League One, Milton Keynes Dons, dan mengakhiri liga di peringkat tiga pada musim 2008/2009.

Di Matteo kemudian membawa West Bromwich Albion promosi ke Liga Primer. Ia dipecat setelah dinilai gagal membawa West Brom tampil kompetitif di Liga Primer musim 2010- 2011.

Empat bulan tanpa pekerjaan diisi Di Matteo dengan berkeliling Inggris mempelajari variasi gaya permainan klub-klub. Ia memperdalam pengetahuannya mengenai sepak bola Inggris. Motivasi untuk belajar dan memperbaiki kemampuan selalu tertanam dalam dirinya.

Mantan pemain Lazio itu mengasah karakter pribadinya di lingkungan pekerja di Schaffhausen, kota kecil di Swiss. Di Matteo lahir di sana 42 tahun lalu dalam sebuah keluarga imigran Italia. Ayahnya harus pindah ke Swiss untuk bekerja di perusahaan baja. Ibunya bekerja sebagai tenaga kebersihan di sejumlah perkantoran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com