JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mendukung usulan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang ingin menetapkan Ir Soeratin Sosrosoegondo sebagai pahlawan nasional. Dukungan itu dinilai pantas diberikan karena Soeratin yang juga merupakan pendiri sekaligus Ketua PSSI pertama itu merupakan sosok yang berperan penting dalam kehidupan sepak bola nasional.
"Saya mendukung pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeratin karena sepak bola adalah sarana perjuangan untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional," ujar Andi kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (19/4/2012) malam.
Dalam situs resmi federasi, Ketua PSSI Djohar Arifin Husin menilai bahwa Soeratin pantas menjadi pahlawan nasional karena melalui perjuangannya dalam sepak bola, Soeratin telah memberikan kontribusi yang besar bagi terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Perjuangan yang dipelopori Soeratin kala itu mampu menggerakkan dan menyatukan para pemuda untuk bahu-membahu merebut kemerdekaan.
Andi menambahkan, dirinya berharap dengan adanya pemberian gelar tersebut dapat memberikan motivasi tersendiri bagi sejumlah pengurus yang terus berseteru hingga saat ini. Soeratin, kata dia, adalah satu sosok yang patut dicontoh oleh sejumlah pengurus yang saat ini terkesan sibuk dengan kepentingannya sendiri-sendiri.
"Jadi, dengan adanya pencalonan Soeratin (sebagai pahlawan), semua stakeholder sepak bola Indonesia bisa kembali ke semangat Soeratin dengan mengutamakan kepentingan sepak bola nasional, dan bukan kepentingan pribadi dan kelompok semata," tegas Menpora.
Soeratin adalah seorang pegawai swasta pada sebuah perusahaan kontruksi Belanda yang kemudian meninggalkan pekerjaan tersebut untuk mengurusi sepak bola Tanah Air. Sepak bola dipandangnya sebagai salah satu media yang efektif untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia dan menentang diskriminasi dari pemerintah kolonial.
Ia kemudian mengajak tujuh pengurus klub, di antaranya VIJ Jakarta (sekarang Persija Jakarta), BIVB Bandung (Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), SIVB (Persebaya Surabaya), VVB (Persis Solo), dan PSIM (Yogyakarta), untuk bertemu di Societeit Hadiprojo Yogyakarta pada tahun 1930 untuk membentuk Persatuan Sepak Raga Indonesia (sekarang PSSI). Dalam pertemuan itu, Soeratin diangkat menjadi Ketua Umum pertama sejak periode 1930 hingga 1940.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.