Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI, Riwayatmu Kini...

Kompas.com - 19/04/2012, 06:26 WIB

Lapangan itu kemudian menjadi, tempat pelaksanaan Kejuaraan Nasional II PSSI. Di pertandingan puncak yang mempertemukan VIJ melawan PSIM, Thamrin secara khusus meminta Soekarno, untuk melakukan tendangan pertama petanda dibukanya pertandingan tersebut. Setelah itu, pribumi pun bisa bergembira, karena sepak bola kemudian mengubah keputus-asaan menjadi gelora semangat Indonesia. Sembari menuju gerbang kemerdekaan, Nusantara pun perlahan mulai unjuk gigi melalui sepak bola kepada dunia.

Tinta emas

Awal mula tinta emas kesuksesan bermula ketika digulirkannya kompetisi kejuaraan nasional PSSI ke III pada 1938 di Surabaya. Saat itu, pribumi yang bargabung di VIJ berhasil mempermalukan Soerabajasche Indonesische Voetball Bond (SIVB) yang memakai sejumlah bintang dari NIVU (pengganti NIVB) dengan skor 2-1. Takjub melihat kelincahan pribumi yang tanpa alas kaki memainkan kulit bundar, NIVU akhirnya memutuskan bekerja sama dengan PSSI pada 15 Januari 1937,

Berkat kerjasama yang dikenal sebagai Gentlemen's Agreement itulah, Nusantara kemudian mendapatkan kesempatan untuk tampil di Piala Dunia 1938 di Perancis. Dunia pun semakin kagum setelah PSSI dengan punggawanya yakni Tan Malaka, Maladi, Djawad, dan kawan-kawan mampu menahan imbang 2-2 kesebelasan dari China, Nan Hwa, yang sebelumnya mengalahkan Belanda 4-0, di pertandingan internasional pada 15 Agustus 1937.

Meski di Piala Dunia, Nusantara harus rela dipermalukan 0-6 oleh Hungaria, tidak ada kata putus asa menyinggapi pesepak bola Indonesia. Mereka terus berbenah, hingga menjadi pionir bagi daratan Asia untuk mengenal olahraga yang begitu digandrungi di Eropa itu. Indonesia kemudian mampu berbangga diri di kawasan Asia Tenggara hingga daratan Korea. Prestasi pun terus menghinggapi generasi emas di tingkat pemain muda hingga senior.

Tercatat setidaknya puluhan prestasi dapat diraih Indonesia. Di tiga kali penampilannya dalam kejuaraan Piala Asia Yunior, Indonesia berhasil menjadi juara pada 1962, dan dua kali runner up pada 1967 dan 1970. Dalam Kejuaraan Pelajar Asia, bahkan pemuda Indonesia mampu meraih tiga gelar berturut-turut pada 1984, 1985, dan 1986.

Prestasi itu kemuduan berlanjut ke tingkat senior. Di kejuaraan Asian Games pada 1958, Indonesia mampu meraih medali perunggu untuk pertama kalinya setelah menyingkirkan India dengan skor telak 4-1. Dalam turnamen Sea Games, era 1980 hingga 1990-an, Indonesia pun dapat dibilang cukup sukses, karena mampu meraih medali emas pada 1987 dan 1991. Indonesia pun berkali-kali membungkam sejumlah negara besar Asia, seperti Taiwan, Hongkong, Jepang dan Korea Selatan.

Pecah belah

Melihat sepenggal fakta sejarah ini, rasanya sangat bertolak belakang dengan kenyataan sekarang. Nilai-nilai historis itu seperti diabaikan oleh sejumlah cengkaraman politisi busuk yang merajalela dalam dunia sepak bola. Tidak ada lagi, sosok pahlawan sepak bola yang tulus berjuang demi mengharumkan nama Indonesia. Catatan sejarah dan prestasi emas itu kemudian seperti terkurung dalam kotak kelam.

Pengorbanan dan cita-cita awal didirikannya PSSI sebagai salah satu pilar mewujudkan harga diri melalui prestasi seperti mati suri saat ini. Meski ada sedikit prestasi dibalik sejarah kelam ini, seperti kejuaraan muda di Hongkong, dan lolos ke babak kedua Pra-Piala Dunia, faktanya sangat jarang rakyat menonton pertarungan olahraga sehat selama 2x45 menit di lapangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com