Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Loew: Fokus pada Detail Jadi Penentu Juara

Kompas.com - 17/04/2012, 10:56 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew, menegaskan, perhatian dan fokus pada hal-hal detail bakal menjadi penentu juara ketika sebuah tim mencapai puncak performa.

Jerman dan Spanyol merupakan dua tim favorit juara Piala Eropa 2012 Polandia-Ukraina. Namun, siapa yang berpeluang lebih besar jadi juara bakal ditentukan hal-hal detail itu.

”Kami telah menempatkan diri sebagai tim berkelas top dunia, dan dalam level tertinggi seperti ini, sering hanya detail-detail kecil yang akan menentukan Anda juara atau kalah,” kata Loew (52), seperti dikutip situs resmi UEFA, www.uefa.com, Senin (16/4).

”Jika Anda berada di puncak penampilan dan memenangi banyak laga, bakal semakin dan terus lebih sulit untuk meningkatkan diri, tetapi hal itu harus dilakukan. Hal itu akan memotivasi kami dan menjadi tantangan untuk membenahi diri dalam beberapa hal di level tinggi.”

Loew membawa Jerman jadi runner-up Piala Eropa 2008 setelah kalah 0-1 dari Spanyol di final. Ia juga membawa tim ”Panser” ke semifinal Piala Dunia 2010 dan kembali dikalahkan Spanyol sebelum akhirnya merebut pemenang ketiga ajang itu.

Bersama Spanyol, Jerman adalah satu dari dua tim yang memenangi 100 persen laga sepanjang babak kualifikasi. Perhatian pada hal-hal detail dilakukan Loew sejak mengambil alih tongkat kepelatihan ”Nationalmannschaft” dari tangan Juergen Klinsmann, Juli 2006, seusai Piala Dunia 2006.

Rekrut ”agen rahasia”

Misalnya, pada Piala Eropa 2008, seperti biasa dilakukan Jerman, Loew mempertahankan kebijakan timnya merekrut Urs Siegenthaler, pria Swiss, yang diberi tugas dan peran semacam ”agen rahasia” tim Jerman.

Beberapa media Swiss dan Jerman saat itu melaporkan, salah satu tugas Siegenthaler adalah mengamati secara detail tim-tim calon lawan dan melaporkan hasil pengamatannya kepada pelatih. Ini dijadikan sebagai bahan dalam menentukan taktik dan strategi permainan tim Jerman.

Di Piala Eropa 2012, Jerman tergabung di grup neraka, yakni Grup B, bersama Belanda, Portugal, dan Denmark.

Loew gembira, skuadnya saat ini berisi pemain-pemain muda ambisius, mudah beradaptasi dengan sistem permainan yang dirancangnya, dan haus gelar.

”Kami harus melihat, visi-visi kami harus bisa diimplementasikan dan para pemain memahami pendekatan, filosofi, dan bagaimana kami ingin bermain,” papar Loew, yang pernah melatih VfB Stuttgart, Fenerbahçe, dan FK Austria Vienna. ”Generasi baru dalam satu atau dua tahun terakhir sangat muda, ambisius, dan lapar gelar juara.”

Salah satu pemain yang hampir pasti menjadi andalan mereka adalah gelandang Real Madrid, Mesut Oezil. ”Di timnas, saya percaya pada pelatih dan tim. Saya sangat menikmatinya (di timnas) dan sangat bangga bermain untuk Jerman,” kata Oezil.

Jerman tampil perdana lawan Portugal di Lviv, Ukraina, 9 Juni 2012. (UEFA.COM/SAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pratama Arhan Debut di Suwon FC, Mentas 3 Menit, Kena Kartu Merah

    Pratama Arhan Debut di Suwon FC, Mentas 3 Menit, Kena Kartu Merah

    Internasional
    Southampton Promosi ke Premier League, Libas Leeds di Final Play-off

    Southampton Promosi ke Premier League, Libas Leeds di Final Play-off

    Liga Inggris
    Bonucci Ucap Selamat Tinggal kepada Sepak Bola

    Bonucci Ucap Selamat Tinggal kepada Sepak Bola

    Liga Italia
    Mbappe Tak Tergantikan di PSG, Enrique Butuh 6 Rekrutan Baru

    Mbappe Tak Tergantikan di PSG, Enrique Butuh 6 Rekrutan Baru

    Liga Lain
    Jadwal Leg 2 Final Liga 1 Madura United Vs Persib: Modal Apik Maung

    Jadwal Leg 2 Final Liga 1 Madura United Vs Persib: Modal Apik Maung

    Liga Indonesia
    Top Skor Liga 1, David da Silva Mantap di Puncak Usai Bobol Madura United

    Top Skor Liga 1, David da Silva Mantap di Puncak Usai Bobol Madura United

    Liga Indonesia
    Hasil Persib Vs Madura United 3-0: Da Silva 'Sakti', Maung Pesta

    Hasil Persib Vs Madura United 3-0: Da Silva "Sakti", Maung Pesta

    Liga Indonesia
    Klasemen MotoGP 2024 Usai GP Catalunya 2024: Bagnaia Tempel Jorge Martin

    Klasemen MotoGP 2024 Usai GP Catalunya 2024: Bagnaia Tempel Jorge Martin

    Motogp
    Malaysia Masters 2024: Rinov/Pitha Lawan 'Om' Sendiri, Modal Olimpiade

    Malaysia Masters 2024: Rinov/Pitha Lawan "Om" Sendiri, Modal Olimpiade

    Badminton
    HT Persib Vs Madura United: Dua Tim Buntu di Babak Pertama, Skor 0-0

    HT Persib Vs Madura United: Dua Tim Buntu di Babak Pertama, Skor 0-0

    Liga Indonesia
    Hasil MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia No 1 Usai Salip Martin, Marquez Podium

    Hasil MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia No 1 Usai Salip Martin, Marquez Podium

    Motogp
    Klub Maarten Paes FC Dallas Sambut Bendera Indonesia dengan Cinta

    Klub Maarten Paes FC Dallas Sambut Bendera Indonesia dengan Cinta

    Liga Lain
    Alasan Kompany Cocok Jadi Pelatih Bayern Muenchen

    Alasan Kompany Cocok Jadi Pelatih Bayern Muenchen

    Bundesliga
    Inter Miami Menang Tanpa Messi, Reaksi Keras Fans, Martino Minta Maaf

    Inter Miami Menang Tanpa Messi, Reaksi Keras Fans, Martino Minta Maaf

    Liga Lain
    MilkLife Soccer League 2024, Komitmen untuk Sepak Bola Putri Indonesia

    MilkLife Soccer League 2024, Komitmen untuk Sepak Bola Putri Indonesia

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com