ESPN star mencatat, saat itu, Singapura berhasil unggul lebih dulu di menit ke-33 lewat gol dari Aleksandar Duric. Namun, usai turun minum keadaan berubah 180 derajat hingga akhirnya kalah 1-2 dari Cina.
Wasit El Haddad memulai keputusan yang dianggap kontroversial saat kiper Singapura, Lionel Lewis, di menit ke-57 didakwa melanggar pemain cina di daerah terlarang sehingga Cina mendapat hadiah penalti. Untungnya, Lewis mampu mengahalau tendangan tersebut.
Di menit ke-67, giliran pemain belakang Singapura, Shaiful Eash, yang dianggap melakukan pelanggaran terhadap pemain Cina, Yu Dabao, di kotak penalti. Pada tayangan ulang terlihat bahwa Dabao hanya melakukan diving, namun El Haddad tetap menghadiahkan kesempatan penalti untuk Cina. Zheng Zhi yang menjadi eksekutor mampu menyamakan kedudukan 1-1.
Setelah penalti tersebut, mental para pemain Singapura menurun. Apalagi, saat Cina mampu berbalik unggul lewat gol dari Yu Hai di menit ke-73.
"Kami melakukan apa yang kami bisa dan itu pertandingan yang besar untuk kami. Namun, wasit membunuh kami. Kami menikmati keuntungan pada penalti pertama yang gagal karena bola sudah keluar. Untuk yang kedua, Anda bisa melihat bahwa pemain Cina itu bahkan tidak melakukan protes," ujar Shahril Ishak.
Juga untuk Asia
Tak hanya oleh pihak Indonesia, kinerja El Haddad juga diprotes oleh pelatih Qatar, Paulo Autuori. Pelatih asal Brasil ini merasa janggal dengan skor kemenangan Bahrain yang fantastis itu.
Autuori mengaku terkejut dengan skor kemenangan itu. Al Watan mencatat Autuori pun mendorong konfederasi sepak bola Asia (AFC) melakukan investigasi terhadap kinerja El Haddad.
"Ada hal-hal aneh dalam pertandingan itu. Oleh karena itu, jika AFC ingin membangun sepak bola Asia, perlu untuk melakukan investigasi atas hasil tersebut," ungkapnya.
Data singkat El Haddad
Nama: Andre El Haddad
TTL: Zahle, Lebanon 8 Februari 1971
Karier:
2010-... FIFA dan AFC