LIVERPOOL, KOMPAS.com - Pelatih Manchester United (MU) Alex Ferguson menilai anak didiknya bermain dengan bagus sehingga tidak layak kalah 1-2, saat melawan Liverpool pada laga putaran keempat Piala FA, di Anfield, Sabtu (28/1/2012).
Gol MU diciptakan Park Ji Sung pada menit ke-39. Ia menaklukkan kiper Pepe Reina dengan memanfaatkan umpan Rafael.
Sementara itu, Liverpool mendapat gol pertama dari Daniel Agger pada menit ke-21. Dengan kepalanya, Agger membelokkan bola hasil tendangan penjuru Steven Gerrard masuk gawang David De Gea.
Kemenangan Liverpool ditentukan Dirk Kuyt pada menit ke-88. Gol bermula dari umpan Andy Carroll yang tak terhalau Patrice Evra, sehingga bola dikuasai dan dilesakkan Kuyt ke gawang MU.
Menurut catatan Soccernet, selama pertandingan MU menguasai bola sebanyak 57 persen dan menciptakan tiga peluang emas dari sembilan usaha. Adapun tuan rumah melepaskan sembilan tembakan akurat dari 14 percobaan.
"Saya tak tahu bagaimana kami kalah. Kami bermain dengan sangat baik tadi. (Kekalahan seperti ini) biasa terjadi di Piala FA. Anda bisa kebobolan satu gol dan itu membuat Anda kalah. (Gol Kuyt) terjadi pada situasi menentukan, yang telah banyak kami alami selama bertahun-tahun dan segalanya bisa terjadi. Ini pukulan keras karena kami tak layak (mendapat hasil ini)," ujar Ferguson.
"Saya gembira akan performa para pemain saya. Mereka bermain dengan sangat baik, mendominasi pertandingan dan memainkan sepak bola yang bagus. Mereka tidak pantas kalah sama sekali. Kami mungkin seharusnya memenangi laga. Kami bermain lebih baik (dari Liverpool) tadi."
"Kedua gol (Liverpool) tak terhindarkan. Kami tidak berbuat cukup (untuk mencegah gol). Ada terlalu banyak bek di dalam (kotak penalti) dan sekitar kiper (De Gea) untuk gol pertama dan untuk gol kedua, Anda tidak beruntung."
"Sejumlah penguasaan bola dan pergerakan tanpa bola kami sangat baik dan gol kami merupakan hasil penyelesaian yang luar biasa dari Park Ji Sung. Saya pikir, gol itu membuat kami mengendalikan keadaan."
"Saya berusaha meraih kemenangan di babak kedua. Itu kenapa saya memasukkan Javier Hernandez (menggantikan Paul Scholes pada menit ke-76). (Hernandez) menambah daya serang dan kecepatan di jantung pertahan lawan, yang selalu sulit dihentikan lawan. Kekalahan ini sulit dipercaya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.