Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Euro 1976, Raksasa Tumbang di Tangan Cekoslovakia

Kompas.com - 02/01/2012, 00:50 WIB

FINAL Piala Eropa 1976 yang mempertemukan Cekoslovakia dan Jerman Barat dianggap sebagai final terbaik sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Eropa (saat itu). Sebab, partai pamungkas tersebut mempertontonkan sepak bola menyerang, semangat pantang menyerah, serta ketegangan dalam drama adu penalti. Ini juga melahirkan kejutan besar.

Kejuaraan sepak bola antarnegara Eropa kelima ini menjadi turnamen terakhir dengan format empat besar. Namun, sebelumnya tetap diikuti babak kualifikasi. Sebanyak 32 negara ikut serta yang dibagi dalam 8 grup. Juara akan masuk perempat final yang juga memakai sistem kandang tandang. Pada waktu itu, kemenangan masih diberi nilai 2. Pemenang di perempat final itulah yang kemudian lolos ke putaran final di Yugoslavia alias semifinal.

Empat tim yang mengikuti putaran final adalah Cekoslovakia, Belanda, Jerman Barat, dan Yugoslavia. Putaran ini dipuji memiliki kualitas tinggi karena pertandingan harus berakhir dengan babak perpanjangan waktu.

Jalan Cekoslowakia untuk tampil sebagai juara tidak mudah. Di pertandingan pertama, mereka harus bertemu Belanda di Zagreb. Di atas kertas, Belanda yang memiliki pemain bintang seperti Johan Cruyff jelas lebih diunggulkan. Apalagi, dua tahun sebelumnya mereka tampil cemerlang di Piala Dunia. Meski kalah di final oleh Jerman Barat, namun Belanda dianggap membawa gaya sepak bola baru, total football, yang ditakuti banyak tim. Namun, faktanya Cekoslovakia membuat kejutkan dengan menekuk Belanda 3-1 dan lolos ke final.

Keberhasilan Antonin Panenka dan kawan-kawan tidak terlepas dari cara mereka meminimalisasi peran Cruyff dan Wim van Hanegem yang menjadi tumpuan Belanda. Dengan cara itu, Cekoslowakia mampu unggul terlebih dulu berkat gol yang diciptakan Anton Ondrus pada pertengahan babak pertama. Ondrus berhasil menjebol gawang Belanda setelah memaksimalkan umpan tendangan bebas Antonin Panenka.

Cekoslowakia harus bermain sepuluh orang setelah Jaroslav Pollak diberi kartu merah pada babak kedua. Sialnya lagi, Cekoslowakia harus kebobolan oleh gol bunuh diri Ondrus pada menit ke-77.

Kedudukan imbang membuat pertandingan memanas. Belanda pun terpaksa bermain sepuluh orang setelah Johan Neeskens mendapatkan kartu merah sebelum memasuki perpanjangan waktu.

Ambisi Belanda untuk meraih kemenangan semakin sulit setelah Van Hanegem  mendapatkan kartu merah. Cekoslovakia pun akhirnya berhasil menundukkan Belanda berkat dua gol tambahan yang diciptakan Frantisek Vesely dan Veseley.

Pertandingan semifinal lainnya antara Jerman Barat melawan Yugoslavia tak kalah seru. Belgrade nyaris menjadi kuburan bagi sang juara bertahan Jerman Barat setelah tertinggal 0-2 pada babak pertama. Namun, pelatih Helmut Schoen menolak menyerah dan memasukkan dua pemain pengganti yang mengubah hasil pertandingan. Heinz Flohe dan Dieter Mueller mencetak gol balasan sehingga Jerman Barat berhasil memaksa Yugoslavia bermain dalam babak perpanjangan waktu.

Jerman Barat perlu berterima kasih kepada Mueller. Dia mencetak dua gol untuk melengkapi torehan hat-trick sehingga Jerman Barat meraih kemenangan 4-2.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

    Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

    Badminton
    Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

    Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

    Badminton
    Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

    Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

    Timnas Indonesia
    Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

    Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

    Liga Indonesia
    Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

    Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

    Badminton
    Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

    Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

    Timnas Indonesia
    Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

    Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

    Liga Indonesia
    Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

    Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

    Liga Indonesia
    Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

    Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

    Timnas Indonesia
    Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

    Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

    Timnas Indonesia
    Prediksi Skor dan Susunan Pemain Dortmund Vs PSG di Liga Champions

    Prediksi Skor dan Susunan Pemain Dortmund Vs PSG di Liga Champions

    Liga Champions
    Rekap Hasil Uber Cup 2024, Indonesia Jadi Tim Peringkat 2 Terbaik

    Rekap Hasil Uber Cup 2024, Indonesia Jadi Tim Peringkat 2 Terbaik

    Badminton
    Jakarta Running Festival 2024 Diharapkan Jadi Simbol Persatuan

    Jakarta Running Festival 2024 Diharapkan Jadi Simbol Persatuan

    Liga Indonesia
    Hati-hati Timnas U23 Indonesia, Irak 'Mesra' dengan Penalti

    Hati-hati Timnas U23 Indonesia, Irak "Mesra" dengan Penalti

    Liga Indonesia
    Calvin Verdonk dan Jens Raven Jalani Proses Naturalisasi

    Calvin Verdonk dan Jens Raven Jalani Proses Naturalisasi

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com