Jakarta, Kompas -
Di Indonesia, hak komersial Piala Dunia 2014 Brasil dipegang perusahaan investasi, Bakrie Capital Indonesia, dan dikelola oleh B Plus. Seluruh media massa, baik cetak maupun elektronik, bisa bekerja sama untuk memegang hak siar melalui penawaran kerja sama yang akan digelar pada 26 Oktober.
”Ini merupakan usaha murni untuk menghibur dan membantu masyarakat mengembangkan sepak bola. Saat ini hanya sepak bola yang berpotensi menjadi kebanggaan masyarakat kita yang mayoritas penikmat pertandingan sepak bola,” ujar Direktur Utama Bakrie Capital Indonesia Tryana Sjam’un, Kamis (20/10).
Pesta bola empat tahunan itu, ujar Tryana, akan berlangsung pada 2014. Namun, dia menegaskan hal ini tidak ada kaitannya dengan politik saat pada tahun yang sama akan berlangsung pemilihan umum presiden. ”Ini murni menghadirkan hiburan berkualitas bagi masyarakat. Tidak ada hubungannya dengan politik,” ujar Tryana.
Tryana menilai, pertandingan sepak bola kelas dunia yang akan disaksikan selama Piala Dunia pada 12 Juni-13 Juli 2014 akan menjadi inspirator bagi generasi muda. Selain itu, pemerintah dan federasi juga diharapkan tergerak untuk dapat mengembangkan pembinaan sepak bola usia muda dengan lebih serius.
”Dulu saya pemain sepak bola, tetapi saat itu tidak ada perhatian pemerintah untuk melihat anak-anak bermain sepak bola. Tidak ada yang secara khusus melihat bakat-bakat terpendam anak-anak muda. Saya tidak tahu apakah saat ini masih sama seperti itu. Jika masih sama, berarti ada yang harus dibenahi supaya sepak bola kita bisa seperti mereka yang tampil di Piala Dunia,” ujar Tryana.
Tryana menilai, Bakrie Capital Indonesia akan mencurahkan seluruh perhatian, tenaga, dan biaya untuk ikut membenahi semangat pembinaan sepak bola. Kegiatan bisnis ini tidak akan dinikmati sendiri oleh perusahaan, tetapi akan dikembalikan lagi sebagian untuk masyarakat umum, khususnya pencinta sepak bola.
”Filosofi kami memang bisnis yang menghasilkan, tetapi penghasilan itu sebagian akan dikembalikan biar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Khusus Piala Dunia, dalam tiga tahun ke depan ini kami akan menghadirkan berbagai kegiatan yang bisa mendidik masyarakat,” ujar Tryana.
Namun, Tryana tidak menyebutkan berapa duit yang digelontorkan untuk memegang hak siar ajang Piala Dunia 2014. ”Kalau hal itu tidak usah disebutkan. Seperti saya bilang, kegiatan ini diniatkan untuk memberi sedikit hiburan kepada masyarakat pencinta bola,” katanya.
Dalam jumpa pers Rabu, Duta Besar Brasil untuk Indonesia Paulo Alberto Suarez pun mendukung berbagai rencana kegiatan menjelang Piala Dunia yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi persepakbolaan nasional. Ia akan mendatangkan legenda sepak bola Pele, Ronaldo, dan klub Flamengo ke Indonesia.
Selain itu, ia juga terbuka untuk membantu masyarakat Indonesia yang akan menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2014 Brasil. Festival yang bernuansa Samba dengan artis dan seniman dari Brasil pun akan dihadirkan ke sejumlah kota di Indonesia. (ANG)