Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Aremania Geruduk PSSI

Kompas.com - 25/08/2011, 14:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan Aremania direncanakan akan menggeruduk kantor PSSI saat diumumkan hasil verifikasi klub yang ikut kompetisi level satu Liga Indonesia. Menurut jadwal, PSSI akan mengumumkan, Kamis (25/8/2011) pukul 17.00.

"Saat ini sudah ada belasan Aremania yang datang dari Malang atas inisiatif sendiri. Aremania Batavia sudah kontak akan segera bergabung. Mereka akan didukung Jackmania (suporter Persija Jakarta)," kata Taufan, salah satu ofisial Arema.

Kehadiran Taufan dan Aremania itu untuk melihat bagaimana hasil verifikasi PSSI. "Apakah yang lolos verifikasi itu Arema versi Rendra Kresna ataukan Arema versi M Nur. Atau PSSI tidak memasukkan kedua-duanya, ini yang perlu kami ketahui langsung," tegas mantan Asisten Manajer Arema pada kompetisi 2009-2010 itu.

Arema kini terpolarisasi dalam dua kubu, yaitu kubu Rendra Kresna dan kubu M Nur. Di belakang Rendra terdapat Bakrie Grup, sedangkan di belakang M Nur Liga Primer Indonesia (LPI). Kedua-duanya merasa paling punya otoritas mengelola klub berjuluk "Singo Edan" ini.

PSSI menunda hasil verifikasi Arema versi Rendra dengan alasan ada masalah legalitas. Hal ini yang memantik kemarahan Aremania karena PSSI dianggap tidak adil. PSSI dinilai melakukan politicking untuk menghancurkan Arema.

Taufan menjelaskan, anggota exco PSSI, Toni Apriliani, menghubungi kantor Arema dan diterima Prayit, staf kantor. Toni menanyakan apakah Arema siap diverifikasi faktual.

"Sejak awal kami siap diverifikasi faktual karena itulah permintaan kami. Dengan demikian, akan jelas bagaimana kesiapan Arema iku level satu," katanya.

Arema sudah pernah diverifikasi Konfederasi Sepak Bola Asia tahun 2009-2010 saat ikut dalam Liga Champions Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com