Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disparitas Juventus Pra dan Pasca-Calciopoli

Kompas.com - 05/08/2011, 17:51 WIB

Musim itu, Juventus langsung sukses menjuarai Serie-B dan kembali promosi ke Serie-A dengan Del Piero mengakhiri kompetisi sebagai top skor. Para pemain muda seperti Paladino, Paolo De Ceglie dan Claudio Marchisio pun sukses mencuat dan memunculkan harapan baru bagi suporter untuk melihat mereka sebagai fondasi tim di tahun-tahun mendatang.

Setelah kembali ke Serie-A, menjadi tugas Secco untuk mencari pemain-pemain tepat yang bisa membuat Juventus kembali kompetitif untuk bersaing dalam perebutan gelar juara dan kembali ke Liga Champions. Bila dahulu Moggi menggunakan prinsip "bukan kuantitas, tapi kualitas", Secco ternyata malah melakukan hal sebaliknya. Pada musim 2007/2008 ia memanggil kembali Manuele Blasi dan Domenico Criscito, serta melabuhkan Sergio Almiron, Zdenek Grygera, Vincenzo Iaquinta, Jorge Andrade, Cristian Molinaro, Antonio Nocerino, Ruben Olivera, Hasan Salihamidzic dan Tiago.

Hasilnya? Criscito tak cukup kuat mental untuk bermain sebagai pilihan utama di tim dan kompetisi besar sehingga melempem, Andrade lebih banyak "bermain" di ruang perawatan dibanding di lapangan, serta Almiron dan Olivera yang disebut-sebut akan menjadi tumpuan di lini tengah tim malah tampil di bawah standar. Iaquinta dan Grygera sempat tampil lumayan, tapi bukan pemain yang bisa bersinar di pertandingan besar. Sementara itu sisanya tampil dengan kelas medioker di sepanjang musim yang berjalan.

Harapan sempat membumbung dengan kedatangan Mohammed Sissoko serta pemain muda berbakat, Albin Ekdal, di bursa transfer musim dingin. Tapi keduanya hanya menjanjikan di awal, tapi gagal bersinar di akhirnya.

Musim kedua Secco di Serie-A tak berbeda. Ia mendatangkan Olof Mellberg, Christian Poulsen, Amauri Carvalho, dan beberapa pemain lainnya di awal musim. Kehadiran Poulsen dipertanyakan para suporter karena yang dibutuhkan tim saat itu sebenarnya adalah seorang pengatur serangan andal, bukan gelandang bertahan, lagi. Sementara itu Amauri banyak digembar-gemborkan media sebagai pendulang gol baru Juventus. Harapan tinggi disematkan padanya.

Nyatanya, Mellberg kerap cedera dan penampilannya standar, Poulsen melempem, lalu Amauri hanya bersinar di awal dan menurun menjelang akhir. Penyerang asal Brasil itu sukses mencetak 14 gol di musim pertamanya, tujuh gol di musim kedua dan tiga gol di musim ketiganya. Itu termasuk puasa golnya selama tujuh bulan berturut-turut pada 2009 lalu. Mengecewakan.

Pada musim 2009/2010, Secco melabuhkan dua pemain senior yang sukses menjuarai Piala Dunia 2006 lalu bersama Italia, yaitu Fabio Grosso dan Cannavaro. Selain itu, ia juga mendatangkan duo pemain asal Brasil dengan harga tinggi dalam diri Diego Ribas dan Felipe Melo. Diego banyak dikatakan akan menjadi "The Next Zidane" dan Melo dianggap sebagai jawaban tepat bagi pencarian gelandang pemutus serangan andal di lini tengah Juventus.

Lagi-lagi, ekspektasi tinggi suporter harus dibayar dengan kekecewaan dan kegeraman. Diego tampil bagus di awal, tapi kehilangan sinarnya sejak pertengahan musim. Bila Zidane bisa membawakan dua gelar Serie-A untuk Juventus, maka prestasi terbaik Diego adalah posisi tujuh Serie-A di akhir musim 2009/2010. Ia gagal berintegrasi dengan klub dan tak bisa diandalkan dalam mengatur irama permainan tim.

Melo tak jauh berbeda nasibnya. Di akhir musim, suporter hanya mengenalnya sebagai pemain yang suka berlari tak tentu arah di lapangan dengan akurasi umpan dan operan yang sangat buruk. Cannavaro dan Grosso? Masa keemasan mereka sebagai pemain telah lewat, mungkin pensiun adalah pilihan yang tepat bagi mereka.

Perbedaan drastis Ada perbedaan drastis antara pola perekrutan pemain dan prestasi yang dicapai Moggi dan Secco ketika masing-masing menjabat sebagai Direktur Olahraga Juventus. Moggi lihai mendatangkan pemain berkualitas tinggi dengan harga miring. Ia juga tahu kapan saat yang tepat untuk menjual pemain dengan harga yang tinggi dan mencari penggantinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 6 Pemain Baru Borneo FC, dari Berpengalaman sampai Brasil

Daftar 6 Pemain Baru Borneo FC, dari Berpengalaman sampai Brasil

Liga Indonesia
Kroasia Vs Italia: Lupakan Kesempurnaan Spanyol, Azzurri Harus Bangkit

Kroasia Vs Italia: Lupakan Kesempurnaan Spanyol, Azzurri Harus Bangkit

Internasional
Modal Argentina untuk Pertahankan Gelar Juara Copa America 2024

Modal Argentina untuk Pertahankan Gelar Juara Copa America 2024

Internasional
Pilih Ketum, Munas PBSI Digelar Agustus 2024

Pilih Ketum, Munas PBSI Digelar Agustus 2024

Badminton
Hasil Ekuador Vs Venezuela 1-2, La Vintontio Bekuk 10 Pemain La Tri

Hasil Ekuador Vs Venezuela 1-2, La Vintontio Bekuk 10 Pemain La Tri

Internasional
Electric PLN Pupus Harapan Juara Bertahan Bandung BJB ke Final Four Proliga 2024

Electric PLN Pupus Harapan Juara Bertahan Bandung BJB ke Final Four Proliga 2024

Sports
Daftar Top Skor Euro 2024: Penyerang Georgia dan Jerman Teratas

Daftar Top Skor Euro 2024: Penyerang Georgia dan Jerman Teratas

Internasional
Jadwal Euro 2024: Laga Terakhir Fase Grup, Dibuka Swiss Vs Jerman

Jadwal Euro 2024: Laga Terakhir Fase Grup, Dibuka Swiss Vs Jerman

Internasional
Momen Assist Ronaldo, Aksi Spektakuler untuk Akademi Sepak Bola Dunia

Momen Assist Ronaldo, Aksi Spektakuler untuk Akademi Sepak Bola Dunia

Internasional
Daftar Tim Lolos 16 Besar Euro 2024, Portugal Terbaru

Daftar Tim Lolos 16 Besar Euro 2024, Portugal Terbaru

Internasional
Hasil Euro 2024: Portugal Menang ke 16 Besar, Belgia 3 Poin Perdana

Hasil Euro 2024: Portugal Menang ke 16 Besar, Belgia 3 Poin Perdana

Internasional
Saat Laga Turkiye Vs Portugal Terhenti 4 Kali karena Fans Ronaldo, Alarm Keamanan

Saat Laga Turkiye Vs Portugal Terhenti 4 Kali karena Fans Ronaldo, Alarm Keamanan

Internasional
Hasil Belgia Vs Romania 2-0, Tendangan Monster Kiper Bikin Assist bagi De Bruyne

Hasil Belgia Vs Romania 2-0, Tendangan Monster Kiper Bikin Assist bagi De Bruyne

Internasional
Cristiano Ronaldo Raja Piala Eropa, Rekor Keterlibatan Gol

Cristiano Ronaldo Raja Piala Eropa, Rekor Keterlibatan Gol

Internasional
Lionel Messi Ikon Dunia, Bawa Perubahan yang Menguntungkan MLS

Lionel Messi Ikon Dunia, Bawa Perubahan yang Menguntungkan MLS

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com