Bojan Pilih Roma karena Enrique

ROMA, KOMPAS.com - Penyerang Barcelona, Bojan Krkic, mengaku memilih meninggalkan Barcelona dan pindah ke AS Roma karena  Roma dilatih oleh Luis Enrique, yang pernah bekerja sama dengannya di Barcelona B.

"Ini bukan situasi yang mudah bagiku. Ini rasanya seperti pahit dan manis, tapi aku menatap ke depan dengan langkah baru dalam karierku. Aku ingin membuktikan apa yang bisa aku lakukan. Sebagai pemain muda, aku sering bermimpi menang dengan Barcelona dan sekarang aku sangat senang karena klub lain memberiku kesempatan. Akan sangat menarik untuk bermain bersama (kapten) Francesco Totti," kata Bojan.

"Tujuanku adalah untuk bahagia bermain sepak bola lagi dan menemukan kembali sukacita yang tak kutemui di bawah Pep Guardiola (pelatih Barcelona). Seperti yang Anda semua tahu, dalam beberapa tahun terakhir ia tak memiliki banyak keyakinan dalam diriku, atau memberi waktu bermain yang konsisten untuk membuktikan apa yang bisa kulakukan. Apakah aku berlatih baik atau tidak, itu tidak masalah, karena aku tidak akan dipilih. Ada beberapa keputusan tidak adil dan itulah salah satu alasan mengapa aku memilih untuk pergi."

"Kehadiran Enrique sangat penting dalam keputusanku, karena ia menunjukkan kasih sayang dan pengakuan akan diriku. Jadi, aku sangat berterima kasih kepadanya. Dengan minat yang diperlihatkan kepadaku sejak bulan lalu, Roma telah memenangkan hatiku. Pendukung mereka sama seperti pendukung Barca yang selalu bergairah," tuturnya.

Transfer secara resmi belum terjadi. Namun, menurut situs resmi Barca, kedua klub telah mencapai kesepakatan. Nilai transfer Bojan disebut mencapai 12 juta euro (setara Rp 147 miliar).

Poin terpenting dari kesepakatan itu, mungkin, adalah klausul yang pembelian kembali, yang bisa dilakukan Barca pada 2013 dengan harga 13 juta euro atau kira-kira Rp 159 miliar. Roma bisa menghapus kesepakatan itu jika mereka sanggup membayar 28 juta euro (sekitar Rp 343 miliar) kepada Barca.

Bojan dijadwalkan akan segera melakukan tes medis dan tanda tangan kontrak dengan "I Gialorossi". (FBI/BAR)