Presiden Porto: Villas-Boas Pindah karena Takut

PORTO, KOMPAS.com — Presiden FC Porto Pinto da Costa mengklaim bahwa alasan mantan anak buahnya, Andrea Villas-Boas, pindah ke Chelsea karena takut gagal menyamai prestasi pelatih sebelumnya, Jose Mourinho.

Villas-Boas memang punya peluang untuk menyamai rekor Mourinho di Porto. Pria yang baru satu musim (2010-11) menangani Porto ini berhasil mempersembahkan satu gelar Liga Portugal (2010-11), satu Piala Portugal (2010-11), satu Piala Super Portugal (2010), dan satu gelar Liga Europa (2010-11).

Jadi, Villas-Boas hanya butuh satu gelar Liga Portugal dan Liga Champions untuk bisa menyamai prestasi Mourinho yang hanya dua musim menangani "Dragoes" (2002-2004). Namun, sebelum hal itu terwujud, ia memutuskan untuk menerima tawaran dari Chelsea.

"Dia (Villas-Boas) takut dibandingkan dengan Mourinho, untuk itu dia pergi. Ia takut berada dalam bayang-bayang Mourinho. Dia selalu berpikir tak bisa menyamai prestasi Mourinho yang memenangkan Piala UEFA (sekarang Liga Europa) dan Liga Champions (bersama Porto)," klaim Da Costa seperti dilaporkan O Jogo.

Selain itu, kata Da Costa, rasa takut akan kalah telak dari Barcelona di laga Piala Super Eropa, Agustus nanti, juga menjadi salah satu faktor Villas-Boas memutuskan untuk angkat kaki dari Stadio Do Dragao.

"Dalam percakapan saya dengan Villas-Boas, saya bertanya, 'Apakah kamu takut kebobolan tiga atau empat gol melawan Barcelona (di Piala Super Eropa)?' Lalu ia menjawab, 'Jika kita kebobolan tiga atau empat gol melawan Barcelona, tak ada satu orang pun yang akan menginginkan saya'," jelas Da Costa.

Villas-Boas sendiri dibeli Chelsea dengan harga 15 juta euro (sekitar Rp 181 miliar), 22 Juni lalu. Pelatih asal Portugal ini diikat kontrak tiga tahun oleh tim yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut. Sebenarnya saat itu Da Costa berharap Villas-Boas akan bertahan, setidaknya untuk satu musim lagi.

"Seandainya saya menjadi ayahnya, saya akan mengatakan dia harus bertahan satu musim lagi bersama Porto," ujar Da Costa.