Solo, Kompas -
Rencana cadangan ini disusun karena peluang FIFA mengizinkan George dan Arifin maju sangat tipis. Jika sampai dengan hari pelaksanaan kongres di The Sunan Hotel Solo, pada Sabtu (9/7) pagi, FIFA tetap menolak George dan Arifin, strategi cadangan menjadi panduan bagi Kelompok 78 (K78) untuk memberikan suara ke pasangan yang disepakati.
Tokoh K78 yang juga perwakilan klub Persisam Putra Samarinda, Yunus Nusi, mengakui, sejumlah pemilik suara berada di Hotel Sheraton, Yogyakarta, untuk membahas skenario cadangan itu. Anggota yang berkumpul hingga Jumat siang ada 56 pemilik suara.
Sebelum pertemuan Jumat malam, para pemilik suara diundang makan malam oleh Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta. Ahmad Riyadh dari Pengprov PSSI Jatim membenarkan acara makan malam itu dilakukan di Keraton Yogyakarta atas undangan Sultan. Acara juga dihadiri George Toisutta dan Arifin Panigoro. ”Nanti, kami akan membahas semua rencana yang akan kita lakukan besok, termasuk pasangan mana yang akan kita dukung,” ujar Yunus.
Yunus mengonfirmasi bahwa ada sejumlah pasangan calon yang akan dibahas, salah satu yang paling potensial adalah Djohar Arifin Husen dan Farid Rahman. Kedua kandidat itu selama ini dekat dengan kelompok pendukung George-Arifin. Farid Rahman merupakan perwakilan khusus George-Arifin yang bertemu dengan Sekjen FIFA Jerome Valcke. ”Tetapi, bukan hanya mereka yang dibahas karena kami didekati dan berkomunikasi dengan Agusman Effendi, dan Japto Soeryosoemarno,” ujar Yunus.
Setidaknya empat pasangan yang beredar santer di kongres, Agusman Effendi-Erwin Aksa, Agusman Effendi-Rahim Sukasah, Japto Soeryosoemarno-Achsanul Qosasih, Achsanul Qosasih-Erwin Aksa. Sejumlah kubu loyalis juga masih menunggu instruksi mengenai pengalihan suara jika George tidak bisa maju. Jadi, apa pun keputusan yang akan disepakati di Yogyakarta merupakan panduan bagi K78 untuk mengalihkan suara.
Sekretaris Umum Pengprov PSSI Jatim Ahmad Munir mengatakan, pihaknya menunggu instruksi selanjutnya dari George Toisutta. Pengprov Jatim bersikap loyal karena dari awal mendukung Toisutta. ”Kami menunggu fatwa dari Pak George karena selama ini Jawa Timur mendukungnya,” ujar Munir. Di tengah situasi yang belum jelas, Munir mengaku dihubungi sejumlah kandidat, salah satunya Achsanul Qosasih.
Peta suara yang mulai terkuak sehari menjelang kongres ini juga diperkuat oleh pernyataan tokoh penggerak K78, Saleh Ismail Mukadar. Manajer Persebaya 1927 itu menjelaskan, sejauh ini calon yang dipilih bisa siapa saja karena Kelompok 78 belum memiliki kecenderungan untuk memilih tokoh-tokoh tertentu. ”Kami akan memilih calon ketua umum dan wakil ketua umum dari 18 nama kandidat yang telah masuk dalam daftar,” ujar Saleh.
Seiring dengan perubahan sikap itu, K78 mendukung agar kongres PSSI ini menjadi kongres terakhir yang dapat menyelesaikan semua persoalan sepak bola di Indonesia.
”Kalau nanti masih terjadi deadlock, hal itu disebabkan oleh KN (Komite Normalisasi), dan bukan oleh peserta termasuk kami,” ujar Saleh.
Sikap para pemilik suara ini meningkatkan optimisme kongres akan sukses. Optimisme ini juga disampaikan FX Hadi Rudyatmo, anggota KN. ”Saya optimistis kongres besok akan sukses karena saya menerima SMS dari orang Kelompok 78 bahwa mereka akan mengalihkan suara ke kandidat yang lain,” ujarnya. (EGI/ANG)