De Jong menambahkan, Tevez yang berpostur kecil tetapi padat selalu memenangi pertarungannya dengan para pemain bertahan lawan.
”Di mana Anda bisa menemukan seorang penyerang seperti dia? Hanya beberapa. Mungkin hanya ada dua, tetapi dia yang sedang hebat pada saat ini. Jadi, sangat penting bagi klub agar dia bertahan di sini,” ujarnya.
Manajer sekaligus pelatih Manchester City, Roberto Mancini, juga berusaha keras membujuk Tevez agar tetap bertahan di klub tersebut, terutama setelah pada Desember lalu pemain asal Argentina tersebut memohon untuk meninggalkan City.
Tevez yang memiliki tinggi 1,73 meter mengawali karier sepak bola sejak masih kanak-kanak, yaitu pada usia delapan tahun. Dia bergabung dengan Boca Juniors tahun 1997 yang berlanjut hingga 2001. Sejak itu, dia ikut memperkuat tim senior Boca Juniors hingga tahun 2004. Prestasinya, menyumbang 26 gol dari 75 kali penampilan.
Setelah itu, Tevez bergabung dengan Corinthians hingga 2006 dengan mencetak 31 gol dari 47 kali penampilan.
Klub Inggris yang pada akhir musim ini tergusur dari Liga Primer, West Ham United, adalah klub yang mendatangkan Tevez ke Inggris pada 2006. Akan tetapi, dia hanya bertahan satu musim dengan menyumbangkan tujuh gol dari 26 kali kiprahnya di lapangan.
Manchester United menjadi tempat berlabuh Tevez berikutnya. Sayangnya, di tim yang bertabur banyak bintang ini, manajer Alex Ferguson lebih sering menepatkan Tevez sebagai pemain pelapis bagi Rooney atau Cristiano Ronaldo. Selama dua tahun kehadirannya di Old Trafford (2007-2009), Tevez mencetak 19 gol dari 63 kali penampilannya.
Justru di Manchester City-lah Tevez yang absen beberapa waktu karena cedera dapat tampil lebih maksimal dengan mengoleksi 43 gol dari 65 tampil membela klubnya.
Tidak mudah bagi pemain Argentina mana pun untuk meraih tempat di timnas. Pasalnya, banyak sekali pemain berbakat dari negara itu, terutama di posisi sebagai penyerang.
Posisi seorang manajer sekaligus pelatih timnas seperti Batista menjadi sangat menentukan dalam memilih seorang pemain berbakat dan layak membela timnas. Sebagai peramu pola permainan tim, Batista tidak salah jika merasa Tevez kurang cocok di tim yang tengah dibangunnya. Waktu jua yang akan menunjukkan, pilihan dia salah atau tepat.