Guardiola lebih memilih memuji permainan timnya. ”Kami menampilkan usaha hebat. Itu adalah pencapaian bagus, terutama karena menyingkirkan Real Madrid. Hari ini berakhir dan kami ingin menikmati momen ini,” ujar Guardiola.
Terlepas dari adanya keputusan kontroversial, fakta di lapangan menunjukkan Barcelona tampil dominan dan lebih agresif sepanjang pertandingan.
Dari statistik pertandingan, Barcelona lebih lama menguasai bola, 69 persen, sedangkan Real Madrid hanya 31 persen. Sementara dari sisi agresivitas, pemain Barcelona melepas 12 tembakan ke gawang, sedangkan pemain Real Madrid hanya empat kali.
Pedro Rodriguez membuka keunggulan untuk Barcelona saat laga babak kedua baru berjalan sembilan menit. Sementara gol balasan Real Madrid dicetak bek kiri, Marcelo, 10 menit kemudian.
Keberhasilan Barcelona juga menjadi momen spesial buat bek Eric Abidal, yang baru tampil lagi setelah menjalani operasi kanker hati pada Maret. Seusai laga, Abidal dibopong dan diangkat rekan-rekannya.
Barcelona tinggal menunggu lawan di final antara Manchester United (MU) dan Schalke 04. Sampai berita ini diturunkan, MU—pada laga pertama menang 2-0—sedang menjamu Schalke. ”Jika MU yang melaju, ini akan mengulang final tahun 2009. Namun, saya yakin pertandingan nanti berbeda,” kata Pep Guardiola.
Barcelona dan MU dua tahun lalu tampil di final yang digelar di Roma, Italia. Saat itu MU yang masih diperkuat Christiano Ronaldo takluk 0-2. ”Mulai sekarang kami akan mempelajari kelemahan mereka. Kami akan tetap menyerang,” kata Guardiola.