LONDON, KOMPAS.com - Manajer Arsenal Arsene Wenger mengatakan Arsenal bukanlah sampah yang harus dibersihkan secara besar-besaran hanya karena mereka tak meraih gelar.
Arsenal sudah tak menjuarai apa pun sejak Piala FA 2005. Musim ini, mereka kembali memperpanjang rekor itu. Setelah kalah di final Piala Carling oleh Birminham, mereka disingkirkan Barcelona di 16 besar Liga Champions dan Manchester United di perempat final Piala FA.
Dengan begitu, Premier League menjadi satu-satunya ajang yang mereka ikuti. Sayangnya, ajang ini juga semakin jauh dari jangkauan mereka.
Arsenal telah melakoni 33 dari 38 pertandingan dan duduk di tempat ketiga dengan 64 poin. Mereka hanya kalah rekor memasukkan-kemasukan dari Chelsea di tempat kedua dan enam angka dari Manchester United di puncak klasemen.
Arsenal berada di posisi tersebut setelah sempat duduk di tempat kedua dan beberapa kali berpeluang menyalip MU. Di sisi lain, Chelsea mengambil tempat kedua dari mereka justru setelah sempat terlempar dari zona Liga Champions.
Chelsea dan Arsenal masih akan bertemu MU, dan dengan begitu persaingan Premier League masih terbuka. Namun, sejumlah kalangan menilai Arsenal pada akhirnya akan kembali berpuasa gelar. Ketiadaan pemain top dan berpengalaman disebut sebagai pembeda Arsenal dari kedua tim tersebut.
Menurut pemberitaan di Inggris, Arsenal telah menyediakan anggaran sebesar 40 juta poundsterling atau sekitar 570 miliar untuk digunakan membeli pemain top dan berpengalaman.
Selain itu, media-media Inggris juga sudah menyebut sejumlah nama yang dinilai kurang berkontribusi dan harus dijual, misalnya Andrei Arshavin.
"Anda tak bisa menyimpulkan tim ini membutuhkan perubahan besar. Kami di jalan yang benar, tetapi karena kami tak meraih trofi, orang menghancurkan kami," ujar Wenger seperti dikutip Telegraph.
"Jika Anda melihat kenyataan, jika Anda adalah koran dengan penjualan terbaik kedua di negeri ini, Anda tidak menutup kantor Anda? Namun, kita hidup dalam dunia di mana Anda terbaik kedua dengan selisih tipis (dari terbaik pertama) dan setiap orang mengatakan Anda sampah. Itu tidak benar," tuturnya. (TEL)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.