Newcastle berharap Shola Ameobi bisa tampil lagi setelah dililit cedera lutut. Namun, Kevin Nolan masih menyelesaikan skors.
Cheik Tiote dan James Perch bisa turun setelah skors, sementara Steve Harper diragukan tampil karena harus mendapat suntikan pada lututnya.
Sementara itu, pada laga Minggu, Arsenal kehilangan poin penuh berharga setelah ditahan Liverpool 1-1 melalui gol penalti Dirk Kuyt menit ke-102 atau menit ke-12 injury time. Arsenal memimpin dulu lewat gol penalti Robin van Persie menit ke-98.
Pelatih Arsenal Arsene Wenger mempertanyakan keputusan wasit Andre Marriner yang memperpanjang waktu tambahan atau injury time hingga 12 menit atau molor empat menit dari waktu yang ditetapkan. Bukan itu saja, Wenger juga mempertanyakan keputusan penalti.
”Kami kebobolan gol penalti setelah melewati 11 menit ketika wasit menyatakan injury time itu delapan menit. Saya tak melihat dari mana asal tambahan tiga menit itu dan itu seharusnya bukan penalti,” cetus Wenger.
Setelah peluit akhir, ia sempat menghampiri Marriner untuk mempertanyakan keputusannya. Keputusan injury time yang begitu lama dan molor dari rencana, selain akibat cedera bek Jamie Carragher yang berbenturan kepala dengan rekan setim John Flanagan, juga diperkirakan karena lamanya waktu selebrasi Van Persie seusai mencetak gol.
Dengan hasil itu, Arsenal memetik hasil empat imbang dari lima partai liga—tiga di antaranya di Emirates—dan membuat kans mereka mengejar MU kian sulit. Rabu besok, mereka bertandang ke Tottenham Hotspur dalam duel ”derbi London Utara” yang bakal menjadi penentuan apakah mereka masih punya asa.
”Semua bakal berakhir bagi Arsenal jika MU menang di kandang Newcastle, Selasa, dan Arsenal gagal menang atas Tottenham, Rabu,” tulis mantan pesepak bola Alan Hansen dalam kolom di The Telegraph, Senin (18/4). Menurut Hansen, salah satu kegagalan Arsenal adalah kebiasaan mereka memaafkan diri setiap kali seusai kalah.