JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat sepak bola, khususnya usia muda, Taufik Jursal Effendi, menegaskan perlunya perhatian lebih untuk sekolah sepak bola di Indonesia saat ini. Sebab, katanya, SSB merupakan cikal bakal dari para pemain berbakat yang mungkin saja menjadi andalan tim nasional Indonesia.
"Potensi SSB selama ini tidak mendapat tempat yang maksimal. Padahal, untuk mendapatkan pemain berbakat berawal dari SSB," kata Taufik di kantor Kompas.com, Jumat (15/4/2011).
"Untuk itu, ketua umum yang baru harus mengakomodasi SSB. Siapa pun sosok yang nantinya menjadi ketua umum bisa menjadikan SSB sebagai salah satu pilar program kerjanya, karena di sinilah pusatnya kita mendapatkan pemain muda," sambungnya.
Pentingnya pembinaan sepak bola di usia dini juga ditegaskan oleh mantan pemain tim nasional, Bob Hippy. "Pembinaan usia muda, khususnya usia 12 dan 14 tahun, sangat penting. Mereka menjadi tulang punggung sepak bola Indonesia," ujar Bob.
Selain nasib SSB, Taufik juga memerhatikan nasib pelatih SSB yang selama ini cukup mengenaskan. "Pelatih SSB dibayar hanya kalau melatih. Sekali melatih, mereka hanya dibayar Rp 60.000-Rp 75.000. Bahkan, pelatih harus membayar untuk mendapatkan lisensi. Sekarang lisensi C dan lisensi D dikomersialkan," tegas Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.