Berdasarkan fakta tersebut, Andi menyatakan, pemerintah dan KONI/KOI tidak mengakui kepemimpinan Nurdin Halid dan Nugraha Besoes serta semua kegiatan keolahragaan yang diselenggarakan kepengurusan PSSI.
Andi menyatakan, seluruh jajaran pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah, termasuk Polri, tidak dapat lagi memberikan pelayanan dan fasilitas kepada kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid dan Nugraha Besoes dalam semua kegiatan keolahragaan.
Namun, untuk kepentingan nasional, persiapan tim pelatnas SEA Games tetap berjalan. Pemerintah, KONI/KOI, dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas akan menjalankan persiapan timnas sepak bola.
Meski tidak mengakui Nurdin Halid dan Nugraha Besoes sebagai pemimpin PSSI, semua pertandingan Liga Super Indonesia (LSI), Divisi Utama, Divisi I, II, dan III tetap berjalan sebagaimana mestinya. Keberlanjutan liga itu dengan supervisi KONI/KOI dan Pengurus Provinsi PSSI.
Staf Menpora Bidang Hukum Faisal Abdullah menyatakan, sikap pemerintah itu telah disampaikan kepada Direktur Asosiasi Anggota dan Pengembangan
Aktivis pendukung gerakan reformasi PSSI, Saleh Mukadar, menilai, keputusan pemerintah sangat tepat. Sikap tegas itu sudah ditunggu sejak lama oleh para pencinta sepak bola nasional. ”Kita bergembira karena hari ini pemerintah bersikap tegas. Semestinya dari kemarin-kemarin,” ujarnya.
Perwakilan 78 pemilik suara yang juga unsur pimpinan kongres Pekanbaru, yakni Ketua Umum Persisam Putra Samarinda Harbiansyah Hanafiah, Sekretaris Umum Pengprov PSSI Papua Usman Fakaubun, Sekretaris Umum Pengprov PSSI Gorontalo Adi Palla, dan Sekretaris Pengprov PSSI Nusa Tenggara Timur Lambertus Tukan, mendukung sikap tegas pemerintah.
Nurdin Halid menanggapi keputusan pemerintah itu dengan mengatakan, ”Tidak ada konstitusi PSSI yang mengharuskan supaya diakui oleh pemerintah. Tidak ada konstitusi PSSI bahwa pengurus PSSI harus mendapat pengakuan formal dari pemerintah. Itu hak pemerintah. Kami tidak memiliki kekuasaan untuk menghalangi apa yang dilakukan oleh pemerintah.”
Nurdin juga bersedia keluar dari Sekretariat PSSI di kompleks Stadion Gelora Bung Karno X-XI jika diusir oleh pemerintah.
”Kalau kami disuruh keluar dari sana, kami akan keluar,” ujar Nurdin. Mengenai penarikan aset negara dari PSSI, Nurdin juga mempersilakan pemerintah menarik kembali harta negara yang dipakai oleh PSSI. Ia menambahkan, ”Itu adalah urusan pemerintah. Kami tidak berdaya untuk menghalangi keputusan itu.”