PEKANBARU, KOMPAS.com — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pencinta Sepak Bola di Pekanbaru, Kamis (24/3/2011), menggelar unjuk rasa menolak penyelenggaraan Kongres PSSI di ibu kota Provinsi Riau tersebut.
Dengan membawa spanduk bertuliskan penolakan Kongres PSSI, para mahasiswa berunjuk rasa di Kantor Gubernur Riau di Jalan Jenderal Sudirman. Setelah itu, mereka melakukan aksi berjalan kaki ke kantor KONI Riau di Jalan Gajah Mada.
Para mahasiswa membawa poster-poster bergambar Ketua PSSI Nurdin Halid, yang diserupakan bermacam-macam. Selain itu, mereka juga membakar poster Nurdin itu sebagai bentuk protes.
"Kami menolak kedatangan Nurdin Halid di Riau, dan kami meminta Gubernur Riau (Rusli Zainal) untuk membatalkan keputusan Riau sebagai tuan rumah Kongres PSSI," kata koordinator unjuk rasa, M Rudi Tanjung.
Rudi Tanjung mengatakan, penunjukan Pekanbaru sebagai lokasi Kongres PSSI pada akhir Maret 2011 hanya akan membawa keresahan di masyarakat. Sebabnya, kongres tersebut sarat dengan muatan politik untuk melanggengkan rezim Nurdin Halid yang korup dan telah melanggar Statuta FIFA.
"Kami mengimbau masyarakat dan panitia lokal untuk keluar dari kepengurusan Kongres PSSI," ujarnya.
Wakil Ketua KONI Riau Hasan Nusi yang menerima unjuk rasa mahasiswa menyatakan berterima kasih karena penyampaian aspirasi dilakukan dengan tertib. Ia berjanji akan menerima tuntutan mahasiswa dan menyuarakannya ke Ketua KONI Riau, yang kini dijabat Gubernur Riau Rusli Zainal.
"Yang lebih berhak mengambil keputusan adalah Ketua KONI yang kini dijabat Gubernur Riau Rusli Zainal," katanya.
Sebelumnya, Sekjen PSSI Nugraha Besoes menunjuk Pekanbaru sebagai lokasi penyelenggaraan Kongres Pertama. Kongres itu untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding PSSI.
Keputusan itu diamini oleh Ketua PSSI Riau Indra Muchlis Adnan, yang juga menjabat Ketua DPD Golkar Riau dan Bupati Indragiri Hilir. Sejak awal, Indra Muchlis Adnan adalah salah satu dari segelintir orang yang terus mendukung Nurdin Halid sebagai ketua PSSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.