Namun, sejumlah pengurus provinsi dan pengurus cabang PSSI belum menerima surat undangan dan PO sebagai acuan pelaksanaan kongres. Beberapa sudah menerima surat undangan, tetapi tetap belum ada yang menerima PO.
Slamet Bardianto, Sekretaris Pengprov PSSI Kalimantan Timur, mengaku, hingga Selasa petang belum menerima undangan kongres dan PO. Dia mengaku belum tahu seperti apa tata cara pelaksanaan kongres.
Undangan kongres yang diterima Pengprov PSSI Sulsel pada Senin dan ditujukan kepada Sekretaris Sjamsuddin Umar juga tanpa disertai dengan PO.
Sjamsuddin mengaku belum menerima PO yang menjadi pedoman pelaksanaan kongres PSSI. Dalam Standard Electoral Code FIFA, PO terdiri lebih dari 26 pasal yang mengatur secara rinci prosedur penyelenggaraan kongres pemilihan komite eksekutif.
”Semestinya peserta menerima PO sebelum kongres berlangsung,” tutur mantan pelatih tim nasional U-21 itu.
Pelaksana Tugas Ketua PSSI Provinsi Sumatera Utara Idrus Djunaidi di Medan menjelaskan, undangan kongres dikirim via faksimile ulang dari Jakarta, Selasa sore.
Idrus mengaku, belum ada konsolidasi antarpengurus PSSI provinsi mengenai kongres tersebut. Mereka hanya bertanya soal kehadiran di kongres.
”Ada beberapa pengurus dari provinsi lain yang telepon atau SMS saya, tetapi sebatas tanya kabar dan kepastian datang atau tidak ke kongres. Belum sampai pada langkah politik di kongres,” ungkap Idrus.
Kondisi itu menyebabkan sejumlah pemilik suara belum bisa membahas apa yang akan diagendakan dalam kongres. Mereka juga belum memiliki bayangan siapa yang akan diusulkan menjadi calon anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding.
Jika sudah memegang PO dan tahu ada syarat minimal dukungan lima suara bagi seorang calon, para pemilik suara bisa berkoordinasi mengusung calon tertentu.