JAKARTA, KOMPAS -
Penandatanganan mosi tidak percaya kepada pimpinan PSSI dan pembentukan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) dilaksanakan di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Senin (28/2). ”Selanjutnya, Komite akan berkoordinasi dengan Pemerintah RI. Setelah lapor kepada pemerintah, Komite akan bertemu FIFA untuk menyampaikan kesepakatan ini,” kata Syahrial Damopoli, Ketua Pengurus Provinsi PSSI Sulawesi Utara dan juga Wakil Ketua KPSI.
Ia menjelaskan, mosi tidak percaya dan butir kesepakatan terkait penyelamatan sepak bola Indonesia itu ditandatangani 26 dari 33 pengurus provinsi dan 57 dari 70 klub pemilik suara dalam Kongres PSSI.
KPSI beranggotakan 11 orang dan dipimpin Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Tengah Sukawi Sutarip, yang belum lama ini mengirimkan surat aduan pelanggaran pengurus PSSI ke FIFA. ”Yang kami delegitimasi orang-orang (pengurus)-nya, bukan lembaga (PSSI). Selama Komite bekerja, kompetisi jalan,” ujar Saleh Mukadar,
Nurdin Halid, yang akan habis masa jabatannya pada 20 April 2011, terpilih pada Musyawarah Nasional PSSI, 20 April 2007, untuk kedua kalinya. Dalam situs resminya, FIFA sempat menyatakan proses pemilihan Nurdin itu melanggar ketentuan batas waktu Statuta PSSI dan mendesak diadakan pemilihan ulang.
Namun, belakangan, atas informasi Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Mohamed bin Hammam, FIFA berubah pikiran dan mengukuhkan kepengurusan Nurdin setelah PSSI meratifikasi Statuta PSSI pada Musyawarah Nasional Luar Biasa di Ancol, April 2009. Nurdin dalam beberapa pekan terakhir dituntut mundur banyak kalangan melalui berbagai unjuk rasa di Tanah Air, yang menolak pencalonannya sebagai Ketua Umum PSSI 2011-2015. Soal mosi tidak percaya 83 anggota PSSI, Nurdin hanya berkomentar, ”Itu urusan di sana.”
Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes belum bisa berkomentar karena belum tahu keabsahan perwakilan pemilik suara yang menyatakan mosi tidak percaya itu. ”Kami akan melihat dulu surat itu dan melihat apakah yang bertanda tangan ketua umum atau sekretarisnya,” ujar Besoes.
Selasa ini, FIFA dijadwalkan menggelar sidang Komite Asosiasi di markas FIFA, Zurich, Swiss, yang diperkirakan juga membahas kisruh sepak bola Indonesia.