Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Gugurnya Arifin dan Toisutta

Kompas.com - 20/02/2011, 23:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari hasil verifikasi Komite Pemilihan yang dimumumkan, Sabtu (19/2/2011), Arifin Panigoro dan George Toisutta dinyatakan tidak lolos sebagai kandidat Ketua Umum maupun sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Komite Pemilihan sempat merahasikan alasan pengguguran mereka.

"Alasan semuanya akan tertuang di dalam Surat Keputusan (SK). Dan, SK itu bersifat pribadi dan rahasia kecuali yang bersangkutan akan menyebarkannya. Saya kira itu kami persilakan. Semua bakal calon akan mendapatkan SK tersebut," kata Ketua Komite Pemilihan, Syarif Bastaman.

Namun, lewat surat elektronik yang dikirimkan seorang sumber, Kompas.com mendapatkan salinan SK yang diberikan Komite Pemilihan kepada Arifin dan Toisutta sebagai calon Ketua Umum dan Wakil Ketum. Dalam SK tersebut, tertulis bahwa untuk dapat dinyatakan lolos verifikasi Calon Ketua Umum PSSI Periode 2011-2005 harus memenuhi setidaknya empat persyaratan sebagaimana dimaksud pasal 35 yata (4) Statuta PSSI dan Peraturan Organisasi PSSI Nomor 02/PO-PSSI/1/2011 tentang Tata Cara Pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite PSSI Periode 2011-2015.

Setelah sesuai persyaratan yang dimaksudkan, Arifin Panigoro tidak memenuhi persyaratan tentang harus telah aktif di sepak bola sekurang-kurang lima tahun. Pasalnya, kapasitan Arifin selaku pengurus Yayasan Bandung Raya sebagaimana dinyatakan dalam curriculum vitae tertanggal 31 Januari 2011, Yayasan Bandung Raya belum pernah mendaftar dan diterima serta terdaftar sebagai anggota PSSI sebagaimana diatur dalam Statuta PSSI.

Mengenai kapasitan Arifin yang aktif dalam pembinaan usia dini di kompetisi U-15 Piala Medco, Komite Pemilihan menilai, Piala Medco tidak serta-merta menandakan bahwa Arifin aktif dalam pembinaan usia dini di Kompetisi U-15.

"Medco hanya bertindak sebagai sponsor. Keterkaitan PSSI dan Medco hanya sebagai sponsor. Keterkaitan PSSI dan Medco terbatas hanya pada perikatan komersial belaka dan tidak terikat dengan diri Arifin," tulis SK tersebut.

Selanjutnya, Arifin juga tidak lolos karena keterlibatannya dalam Liga Primer Indonesia (LPI). "Bahwa Liga Primer Indonesia tidak dikenal dan tidak diakui oleh PSSI dan dengan demikian melanggar statuta PSSI. Bahwa terkait dengan aktivitas ilegal tersebut, PSSI telah menjatuhkan sanski-sanksi kepada beberapa klub, perangkat pertandingan, offisial, dan pemain yang terlibat dalam aktivitas Liga Primer Indonesia. Bahkan pada tanggal 27 Januari 2011 dan 1 Februari 2011, PSSI secara resmi telah pula melaporkan kepada FIFA," lanjut SK itu.

Atas dasar tersebut, Komite Pemilihan memutuskan Arifin tidak lolos dalam verfikasi karena hanya memenuhi tiga syarat dari empat syarat yang diminta. Jika melihat keputusan Komite Pemilihan, keputusan ini cukup janggal. Pasalnya, di dalam Statuta PSSI pasal 35 ayat 4 tertulis "...Mereka harus telah aktif di sepak bola sekurang-kurangnya lima tahun.."

Bila ditafsirkan, seorang calon yang aktif dalam sepak bola dalam lima tahun berarti sudah memenuhi pasal itu. Sementara keaktifan Arifin sebagai pengurus Yayasan Bandung Raya mulai 2004 hingga sekarang dan Piala Medco sudah menunjukkan bahwa dia aktif dalam sepakbola.

Soal keterlibatan Arifin dalam LPI, salah satu tim sukses Arifin, Saleh Mukadar, sudah menduga bahwa LPI akan menjadi senjata bagi PSSI untuk menjegal Arifin. Pada sebuah kesempatan, Saleh menegaskan, Arifin sama sekali tidak terlibat dalam LPI atau konsorsium.

"Beliau hanya pembimbing. Tak ada peraturan yang jelas Arifin merupakan bagian dari LPI. Lagi pula saya bingung. Seharusnya PSSI berterima kasih kepada LPI. Sebagai organisasi tertinggi sepak bola, PSSI harusnya mengayomi LPI. Bukannya mau membunuh liga itu. Kalau kita mau buka-bukaan, seharusnya Nurdin Halid yang tidak lolos. Banyak hal yang membuat dia tak layak menjadi pemimpin PSSI kembali. Harus ada perubahan di tubuh PSSI kalau mau berubah," tegas Saleh saat itu.

Sementara itu, Toisutta dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi persyaratan tentang harus aktif di sepak bola sekurang-kurangnya lima tahun. Pertimbangannya sebagai berikut:

a. Kapasitan Toisutta hanya sebagai pembina sepak bola di lingkungan Angkatan Darat yaitu Pleton-C/741 tahun 1978-1979, Kompi-C/74` tahun 1980-1981, Yonif 700/Wrb tahun 1991-1992, Kodim 1417/WRb tahun 1993-1994, Rindam II/SWj tahun 1996-1997, Rem051/Wjy tahun 1997-1998, Divif I/Kostrad tahun 2004-2005, Kodam XVII/Tkr tahun 2005-2006, Kodam III/Slw tahun 2006-2007, Kostrad tahun 2007-2009, PSAD Pusat tahun 2009 sampai sekarang. Ia bukan sebagai ofisial dan atau pemain yang mempunyai tanggung jawab teknis, medis, dan administratif sebagaimana diatur dalam statuta PSSI.

b. Klub yang dibina Toisutta tersebut juga bukan merupakan klub yang menjadi anggota PSSI dan belum pernah mendaftar dan diterima serta terdaftar sebagai anggota PSSI sebagaimana diatur dalam statuta PSSI.

c. Surat Keterangan PSSI Cabang Kota Bandung Nomor 034/KU/PC.PSSI/K.BDG/II/2011 tertanggal 3 Februari 2011: 0SK/20/1/2011 yang merekomendasikan Toisutta untuk menjadi Ketua Umum PSSI, Komite Pemilihan berpendapat, PS/SSB Bara Siliwangi bukan merupakan klub yang menjadi anggota PSSI dan belum pernah mendaftar dan diterima serta terdaftar sebagai anggota PSSI sebagaimana diatur dalam statuta PSSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Daftar 34 Pemain Timnas Putri Indonesia untuk Lawan Singapura

    Daftar 34 Pemain Timnas Putri Indonesia untuk Lawan Singapura

    Timnas Indonesia
    Piala AFF 2024, Pelatih Vietnam Sebut Indonesia Kuat, Yakin Menang dan Juara

    Piala AFF 2024, Pelatih Vietnam Sebut Indonesia Kuat, Yakin Menang dan Juara

    Timnas Indonesia
    Respons Media Vietnam Usai Segrup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

    Respons Media Vietnam Usai Segrup dengan Indonesia di Piala AFF 2024

    Timnas Indonesia
    Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

    Saat Shin Tae-yong Pilih Tak Hadir di Drawing Piala AFF 2024

    Timnas Indonesia
    Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Segrup dengan Vietnam

    Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Segrup dengan Vietnam

    Timnas Indonesia
    Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

    Calvin Verdonk dan Jens Raven Diperkirakan Bisa Bermain di Kualifikasi Piala Dunia

    Timnas Indonesia
    Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

    Brighton Dekati Kieran McKenna untuk Gantikan De Zerbi

    Liga Inggris
    Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

    Mohamed Salah Beri Sinyal Bertahan di Liverpool, Masih Haus Trofi

    Liga Inggris
    Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

    Kunci Sukses Penerapan VAR di Indonesia Ternyata karena Komunikasi Intens dengan FIFA

    Liga Indonesia
    Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

    Como 1907, Sentuhan Indonesia dalam Wajah Internasional Serie A

    Liga Italia
    Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

    Link Live Streaming Drawing Piala AFF 2024, Mulai 14.00 WIB

    Timnas Indonesia
    Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

    Arne Slot Belajar dari Guardiola, Bisa Hibur Liverpool seperti Klopp

    Liga Inggris
    Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

    Juventus Tahan Bologna, Makna Pelukan Montero dan Thiago Motta

    Liga Italia
    Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

    Marc Klok Kecewa Tak Masuk Timnas Indonesia, Hormati Shin Tae-yong

    Timnas Indonesia
    Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

    Borneo FC Gagal Kawinkan Gelar, Pesut Etam Butuh Kedalaman

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com