Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Rivalitas Jepang-Australia

Kompas.com - 28/01/2011, 05:08 WIB

Meski menang dengan sempurna, Australia tidak mau terlalu percaya diri menghadapi Jepang. Kapten ”Socceroos”, Lucas Neill, mengatakan, timnya tidak akan berpuas diri dengan masuk ke final. Mereka bakal fokus memenangi turnamen ini untuk yang pertama kalinya.

”Kami tidak boleh terlalu percaya diri, skor (lawan Uzbekistan) tidak relevan,” ujar Neill, seperti dikutip AFP. ”Fakta bahwa kami menang sangat penting, pemain bakal lebih percaya diri sekarang di depan gawang.”

Pelatih asal Jerman, Osieck, mengetahui sepak bola Jepang luar dalam karena pernah membawa klub besar J-League, Urawa Reds, meraih Liga Champions Asia tahun 2007. Ia percaya, Australia memiliki taktik untuk memenangi gelar di Doha. ”Rahasianya (melawan Uzbekistan) adalah kami bermain menekan. Kami sangat terorganisasi dan selalu mencoba menciptakan peluang,” kata Osieck.

Sementara hasil akhir menunjukkan keunggulan serangan Australia, Osieck sebenarnya lebih fokus pada organisasi pertahanan, yang dipimpin Lucas Neill. Dengan penjaga gawang asal Fulham, Mark Schwarzer, di bawah mistar, mereka hanya kebobolan satu gol dalam lima laga, yakni saat menghadapi Korea Selatan di penyisihan grup.

”Itu adalah hasil dari struktur permainan kami,” kata Osieck. ”Semua tim bekerja dalam pertahanan. Kami sangat kompak dan pertahanan dimulai dari striker, mereka terus menekan lawan. Saat lawan membawa bola ke lini tengah, mereka ikut bertahan. Saat merebut bola, kami mulai memainkan permainan kami. Itu terdengar sederhana, tetapi butuh waktu untuk membiasakannya. Semakin sering kami bermain bersama, semakin bagus hasilnya.”

Jepang sendiri juga penuh kepercayaan diri meski tidak akan diperkuat oleh penyerang Shinji Kagawa yang mengalami cedera. Pelatih asal Italia, Alberto Zaccheroni, belum sekali pun merasakan kekalahan sejak menangani ”Samurai Biru” dan tak mau rekor itu patah saat melawan Australia.

Dipimpin oleh trio Kagawa, Shinji Okazaki, dan Keisuke Honda, Jepang menampilkan salah satu gaya sepak bola paling menawan di Qatar. Kehilangan Kagawa dinilai tidak terlalu memengaruhi kekuatan Jepang.

”Hal terbaik mengenai tim ini adalah kami selalu mengeluarkan kemampuan terbaik di lapangan,” tutur Zaccheroni. ”Kami sudah datang sejauh ini. Tentu saja kami sangat ingin memenangi turnamen ini.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com