JAKARTA, KOMPAS.com - Bek timnas Indonesia, Zulkifli Syukur, mempertanyakan sikap PSSI yang tidak tegas soal boleh atau tidaknya permain dari Liga Primer Indonesia (LPI) untuk membela tim nasional.
Penyataan Zulkifli itu terkait dengan keputusan PSSI memanggil Irfan Bachdim dalam pelatnas timnas U-23. Meskipun Irfan memilih bertahan membela Persema Malang, yang memutuskan tampil di LPI, Badan Tim Nasional (BTN) tetap memanggil pemain keturunan Belanda tersebut untuk mengikuti pelatnas.
Deputi Bidang Teknis BTN, Iman Arif, beralasan bahwa pemanggilan Irfan itu dilatarbelakangi LPI belum bergulir. Keputusan ini membuktikan PSSI tidak tegas. Pasalnya, PSSI sempat mengancam akan mencoret pemain timnas yang membela klub LPI.
Zulkifli menilai keputusan tersebut membingungkan. Bahkan PSSI, kata pemain Arema Malang itu, tidak tegas. Ia menilai, PSSI seolah telah memberikan perlakuan istimewa kepada pemain tertentu.
"Beberapa waktu lalu PSSI sempat mengancam akan mencoret pemain timnas yang membela klub di LPI. Sementara, Irfan yang memilih bertahan di Persema dipanggil mengikuti pelatnas," kata Zulkifli kepada Kompas.com, Kamis (6/1/2011).
"Kalau Irfan bisa, kenapa yang lain tidak? Apa ada pengecualian dengan Irfan? Harusnya jangan ada pengecualian," tegas pemain 26 tahun itu.
Zulkifli tidak menampik kenyataan bahwa LPI merupakan kompetisi yang lebih profesional. Itu sebabnya Zulkifli meminta ketegasan PSSI dan BTN mengenai keterlibatan pemain-pemain dari kompetisi di luar PSSI tersebut.
"Saya melihat LPI lebih profesional. Karena itu, saya ingin PSSI dan BTN membuat pernyataan apakah pemain boleh ikut LPI," tukas Zulkifli, yang mengaku belum mendapat tawaran untuk bermain di LPI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.