Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Perlu Belajar

Kompas.com - 27/12/2010, 08:48 WIB

Namun, setelah Indonesia tertinggal 0-3, suporter yang memadati tribune biru mulai meninggalkan arena. Dukungan untuk tim nasional pun mulai hilang, tidak ada lagi teriakan ”Indonesia, Indonesia”.

Dukung tim nasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta masyarakat Indonesia tidak berkecil hati dan tetap mendukung tim nasional Indonesia dengan cara sportif. Kekalahan 0-3 dari Malaysia diharapkan Presiden tetap menjadi kemenangan yang tertunda bagi Indonesia.

Presiden menyampaikan hal itu seusai menonton pertandingan final Piala Suzuki AFF bersama klub sepak bola Cikeas Junior dan wartawan di kediaman pribadinya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Minggu (26/12/2010) malam. ”Tidak perlu kecil hati, jangan salah-menyalahkan, pasti timnas kita juga ingin berbuat yang terbaik,” ujar Presiden.

”Kalau jadi suporter, jangan ikut seperti Malaysia, mengganggu temannya. Kita tunjukkan kita menjadi bangsa yang sportif,” ujar Presiden.

Pada waktu istirahat setelah babak pertama pertandingan, Presiden mengatakan, ia telah menelepon Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang menonton di Stadion Bukit Jalil. Presiden meminta Menpora memprotes adanya penonton Malaysia yang memainkan sinar laser dan mengganggu konsentrasi pemain Indonesia.

Di Cikeas, selain rombongan anggota klub Cikeas Junior, antara lain tampak pula Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto.

Presiden menonton pertandingan ini melalui layar lebar yang dipasang di pendopo samping kediaman Presiden di Cikeas.

Suasana stadion

Suasana damai di Stadion Bukit Jalil, sebelum pertandingan digelar, juga cukup kondusif. Di jalan yang mengelilingi stadion, suporter berjalan-jalan menghabiskan waktu. Saat kelompok merah bertemu kelompok kuning, tidak ada ketegangan. Mereka juga bisa duduk bersama di satu bangku meja di warung-warung makan. Suasana ini tidak seperti yang ada di forum-forum dunia maya. ”Kami tidak mau gaduh, kami mau sukan. Semoga tidak ada gaduhlah. Penyokong Indonesia mantaplah,” ujar seorang suporter Malaysia, Jamel bin Madrasiq.

Semangat tidak mau gaduh itu pula yang mendorong kedua kelompok suporter dari Indonesia dan Malaysia berfoto bersama. Bahkan, bule-bule yang datang ke sekitar stadion dengan nyaman berfoto bersama para suporter. ”Di sini suasananya lebih nyaman (dibandingkan di Gelora Bung Karno). Kami sekeluarga bisa berjalan santai dulu,” ujar Andi, yang bersama keluarganya berjalan santai di sekitar stadion sambil menggendong putranya yang berusia dua tahun.

Kemeriahan di stadion ini juga berkat antusiasme para tenaga kerja Indonesia yang berada di Kuala Lumpur. Sulaiman sudah sejak pukul 11.00 berada di stadion. Tenaga kerja asal Lombok ini datang bersama 30 temannya asal Bali dan Nusa Tenggara Barat. (DAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com